Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Minta SPBU Kawasan Elite Tak Jual Premium

Kompas.com - 25/04/2012, 10:06 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan membuat keputusan spontan yang cukup mengejutkan lagi. Kali ini, dia menginginkan Pertamina tidak menjual Premium di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum di kawasan elite. Alasan Dahlan mengeluarkan keputusan tersebut karena Pertamina sampai saat ini belum memiliki metode yang pas untuk membatasi pemakaian bahan bakar minyak, baik Premium maupun Pertamax.

"Ini tidak perlu keputusan presiden atau keputusan apa pun. Saya minta Pertamina tidak menjual Premium di SPBU kawasan elite," kata Dahlan saat memberikan sambutan dalam acara Optimalisasi Human Capital untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Korporasi BUMN dan Swasta di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (25/4/2012).

Keinginan Dahlan itu muncul secara tiba-tiba. Dahlan ternyata berangkat dari Kementerian BUMN lebih awal 15 menit ke acara di Hotel Aryaduta. Karena masih ada waktu, Dahlan menyempatkan diri untuk mampir ke kantor Pertamina di Jalan Medan Merdeka Timur. Dahlan tidak berhasil menemui direksi karena direksi sedang rapat. "Karena mereka rapat, ya saya masuk saja ke ruangan, ikut rapat dengan direksi Pertamina. Saya sampaikan unek-unek saya seperti itu," katanya.

Jika keputusan tersebut dilaksanakan, SPBU milik Pertamina di kawasan elite, seperti Pondok Indah, Permata Hijau, dan Rasuna Said/Kuningan, tidak akan menjual Premium. Yang menginginkan Premium bisa membeli di SPBU kawasan pinggiran. Maksudnya, Premium memang akan ditujukan untuk masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah atau yang masih layak disubsidi.

"Soal waktu keputusannya masih menunggu kesiapan Pertamina. Yang penting saya sudah ngomong," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com