BANDUNG, KOMPAS
Demikian penjelasan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengenai peta jalan pemerintah dengan akses internet, Rabu (25/4). Tifatul membuka acara ”e-Indonesia Initiatives” di Institut Teknologi Bandung. Temanya, komputasi awan dan jejaring sosial meningkatkan produktivitas warga.
”Orientasi kebijakan teknologi informasi di Indonesia adalah pemerataan akses internet dengan target 50 persen warga bisa mengakses,” ujar Tifatul.
Salah satu upaya mendongkrak akses internet di Indonesia adalah kebijakan desa berakses internet sebanyak 33.100 desa dan 5.748 kecamatan. Akses internet di Indonesia tertinggal jauh dari jangkauan jaringan telepon seluler yang mencakup 94 persen wilayah Indonesia.
Upaya lain adalah proyek infrastruktur Palapa Ring, yakni pemasangan serat optik ke daerah timur Indonesia, dari Manado hingga Manokwari. Tifatul berharap rampungnya proyek itu mempercepat akses internet bagi warga di sana, diperkirakan rampung tahun 2015.
Saat ini, investasi swasta baru mencakup daerah pesisir Papua karena alasan ekonomis. Jalur serat optik melalui pulau terpencil tetap dilakukan pemerintah dengan pendanaan ICT Fund, yang dikumpulkan dari 1,25 persen keuntungan tiap operator telekomunikasi di Indonesia.
Direktur Telekomunikasi Khusus Penyiaran Publik dan Universal, Ditjen Pos dan Telekomunikasi Woro Indah Widiastuti menyampaikan, rampungnya Palapa Ring bisa mempercepat realisasi Nusantara Internet Exchange, yakni proyek jaringan internet berbasis komputasi awan untuk pemerintah daerah. Salah satu fungsinya, mendorong administrasi secara elektronik sehingga lebih ringkas dan cepat.