Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering "Drop Call", Ini Jawaban XL

Kompas.com - 01/05/2012, 03:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengguna seluler sering mengeluhkan kualitas jaringan XL yang sering mengalami putus sambungan saat menelepon (drop call). Padahal, trafik telepon justru lebih rendah ketimbang trafik data atau SMS.

Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi menjelaskan, tidak ada kenaikan dilihat dari jumlah trafik untuk telepon. Namun, jumlah drop call malah meningkat.

"Iya, memang ada drop call, tapi hanya di tempat tertentu. Hal itu disebabkan karena pengguna masih banyak yang memakai jaringan 2G, padahal jaringan 2G itu sudah penuh," kata Hasnul selepas acara pengumuman XL Award di Hotel Crown Plaza Jakarta, Senin (30/4/2012).

Berdasarkan laporan keuangan XL per kuartal I-2012, pendapatan XL dari layanan suara hanya naik empat persen dari Rp 1,945 triliun menjadi Rp 2,032 triliun.

Sementara itu, pendapatan layanan SMS naik 18 persen dari Rp 973 miliar menjadi Rp 1,146 triliun. Pendapatan data serta value added services (VAS) meningkat 19 persen dari Rp 721 miliar menjadi Rp 857 miliar.

Hingga saat ini, XL memiliki lebih dari 30.000 BTS yang tersebar di Jawa (62 persen), Sumatera (20 persen), serta kawasan Indonesia Timur (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua) sekitar 8,5 persen.

Sekitar 6.000 BTS yang ada merupakan BTS 3G, sedangkan 24.000 BTS merupakan BTS 2G. Namun, pelanggan seluler saat ini memang masih banyak yang memakai jaringan 2G.

"Saat ini kami fokus ke jaringan 3G karena lebih efisien," ungkap Hasnul.

Tahun 2011 lalu, dari lebih 6.000 BTS baru, sebanyak 36 persen merupakan node B untuk jaringan 3G sehingga XL hingga akhir tahun lalu memiliki 4.910 node B di seluruh Indonesia.

Tahun ini, XL berencana membangun sekitar 6.000 BTS baru. Sekitar 4.000 BTS akan dialokasikan untuk BTS 3G.

Untuk melaksanakan visi perusahaan, XL berkomitmen dalam mengalokasikan anggaran belanja modal. Di tahun ini, XL mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar Rp 7 triliun-Rp 8 triliun.

"Sekitar 60 persen dari total anggaran itu akan dialokasikan untuk mendukung bisnis layanan data dan pengembangan infrastruktur," tambah Hasnul.

Pengembangan infrastruktur ini perlu dilakukan mulai dari akses, backhaul, jaringan inti, backbone, dan transmisi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com