Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu dari Remaja Putri Harus Bisa Tentukan Batas

Kompas.com - 10/05/2012, 00:04 WIB

KOMPAS.com - Hubungan ibu dan anak perempuannya memang lebih spesial dibandingkan dengan anak laki-laki. Namun, begitu anak perempuan ini sudah memasuki masa remaja, ada beberapa tantangan yang perlu mereka jalani bersama.

"Para ibu cenderung ingin menjadi sahabat bagi anak perempuannya, lebih dekat dengan mereka. Namun, para ibu juga perlu berhati-hati agar keinginan ini tidak malah disalahartikan anak sebagai jalan untuk mengekang mereka," kata Dr Jacqueline Olds, Associate Clinical Professor di bidang psikiatri, Massachusetts General Hospital dan McLean Hospital, Belmont.

Menurut Olds, para ibu tetap harus menjaga batasan yang sehat dengan anak-anak perempuannya. "Sebagai contoh, para ibu tidak perlu terlalu mencampuri kehidupan sosial anak perempuannya. Anda cukup mengawasi, siapa saja teman anak Anda. Sering-seringlah mengobrol dengan anak untuk menggali seputar kisah persahabatannya. Tidak perlu sampai mengikuti anak ke mana pun mereka pergi bersama teman-temannya," kata Olds.

Selain itu, Anda juga tidak perlu sampai meniru-niru tren pakaian, gaya bicara, hingga perilaku anak yang sudah menjadi remaja putri. "Ini malah bisa memberi kesan pada anak bahwa Anda tidak menyukai diri Anda yang sebenarnya, dan ingin menjadi orang lain," kata Olds.

Pentingnya komunikasi yang baik antara ibu dan remaja putrinya juga ditekankan oleh Olds. Apalagi mengingat studi dari University of Washington yang menemukan bahwa hubungan ibu dan remaja putri yang buruk bisa berpengaruh pada perilaku melukai diri sendiri pada anak, misalnya menyayat diri.

"Intinya, kurangnya komunikasi antara ibu dan remaja putri berpotensi menimbulkan depresi. Jadi, sering-seringlah bicara dengan mereka meski hanya sebentar. Mungkin mereka tidak menatap Anda dan mengangguk, tapi mereka sebenarnya mendengarkan," kata Olds.

Selain itu, lanjutnya, ketika remaja putri mulai emosi ketika Anda menyinggung topik-topik tertentu, sebaiknya berhenti sampai situ saja. Bicarakan lagi di lain waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com