Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Internet

Remaja Australia Makin Kecanduan Situs Porno

Kompas.com - 13/05/2012, 19:26 WIB

ADELAINDE, KOMPAS.com- Semakin banyak remaja di Australia dilaporkan kecanduan dengan situs porno. Baru-baru ini dua remaja Adelaide menghabiskan sekitar 20.000 dolar Australia (hampir Rp 200 juta) dari kartu kredit orang tua mereka guna mengakses situs online porno.

"Seorang remaja menghabiskan 13.000 dolar dalam masa delapan sampai sembilan bulan mengunduh gambar-gambar porno, sedangkan seorang lagi menghabiskan 6.000 dolar. Usia mereka baru 14-15 tahun," kata Roberto Mittiga, seorang konselor kecanduan obat dan seksual seperti dilaporkan situs The Adelaide.now.

Mittiga mengatakan, semakin banyak remaja yang baru berusia 12 tahun mengunduh gambar porno yang ekstrim ke komputer ataupun smart phones mereka, sehingga kemungkinan menimbulkan dampak psikologis serius.

"Otak mereka belum lagi matang untuk memproses apa yang mereka lihat, dan tindakan ini bisa menimbulkan kecanduan berat di masa depan." kata Mittiga.

Menurut Mittiga, orang tua wajib memberikan perhatian lebih serius mengenai kegiatan online anak-anak mereka dengan memasang firewall ataupun memberikan batasan berapa lama anak-anak mereka boleh online. "Ini bukan masalah moral atau agama, namun kita memberikan teknologi dimana anak-anak ini masih belum mengetahui batas mana yang pantas, dan mana yang tidak."tambahnya.

"Anak-anak memang harus belajar untuk mengerti batasan hubungan seksual yang sehat, namun ini sudah menjurus ke pornografi, dan berbahaya." kata Mittiga.

Menurut laporan The Adelaide.now, beberapa situs online porno sengaja mencari klien anak-anak dengan membuat gambar porno menggunakan kartun dan karakter dari cerita anak-anak.

Menurut laporan korespoden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya, sebuah studi yang dilakukan Universitas Sydney minggu ini mengatakan, 43 persen pengguna situs online porno memulai kegiatan  mereka ketika berusia 11-13 tahun.

Penelitian yang melibatkan 800 orang tersebut juga menyimpulkan bahwa 47 persen responden menghabiskan waktu antara 30 menit sampai 3 jam setiap hari melihat pornografi, dan 30 persen di antara mereka mengatakan kinerja kerja mereka terganggu karena tindakan melihat bahan-bahan porno tersebut.

Seorang psikiater forensik Australia, Dr Craig Raeside, mengatakan, ketersediaan bahan porno bagi anak-anak merupakan masalah besar yang belum mendapatkan perhatian serius. 

Dalam pengalamannya, Dr Raeside pernah melihat remaja yang menonton bahan-bahan porno sampai 4 jam semalam, dan semakin lama mereka melihat, mereka semakin terbiasa dan toleran terhadap isi bahan-bahan yang mereka lihat. 

"Ada bukti bahwa dampak porno terhadap anak-anak hampir sama dengan dampak kekerasan, dan ini bisa membuat mereka melakukan tindakan seksual atau kekerasan di masa depan," kata Dr Raeside.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com