Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brainstat, Aplikasi Pemantau Kondisi Pengemudi

Kompas.com - 15/05/2012, 17:56 WIB

"Dari data tersebut akan diketahui tingkat kecapekan, stres (fisik dan psikis), adiksi dari pengemudi. Perangkat tersebut juga bisa memberikan hasil rekomendasi bahwa pengemudi ini masih layak menyopir atau tidak," tambahnya.

Perangkat ini memang baru bisa dibaca pada sebuah komputer yang telah terinstal aplikasi Brainstat. Komputer juga harus memiliki perangkat Bluetooth untuk mengirimkan data dari perangkat EEG.

"Ke depan, bila Microsoft sudah mengizinkan, aplikasi ini juga bisa digunakan dan dibaca di ponsel Windows Phone. Nanti kita bisa melihat kondisi pengemudi hanya dari ponsel. Saat ini Microsoft masih "mengunci" beberapa bagian aplikasi yang tidak memungkinkan aplikasi ini terbaca dengan baik di ponsel Windows Phone," tambahnya.

Karena bentuknya kurang praktis, Tim Malabar berencana akan membuat perangkat tersebut lebih sederhana, yaitu hanya akan membuat perangkat yang bisa diikatkan di kepala, semacam headband.

Apalagi karena komponen perangkat mayoritas masih impor, maka harga perangkat tersebut jika diproduksi maka akan mahal, bisa sekitar 200 dollar AS per unit.

Sementara jika menggunakan komponen lokal dan bisa diproduksi secara massal, maka harga perangkat bisa ditekan hingga menjadi 90 dollar AS per unit.

"Perangkat ini masih dalam proses dipatenkan di Kementerian Hukum dan HAM," jelasnya.

Tim Malabar terdiri dari Umar Ali Ahmad, pemimpin tim sekaligus mahasiswa Magister Teknik Telekomunikasi di IT Telkom dan beranggotakan Dody Qori Utama (pengembang dan mahasiswa Magister Teknik Biomedis ITB), Arganka Yahya (desainer dan mahasiswa IT Telkom jurusan Teknik Informatika) dan Anggunmeka Luhur Prasasti (mahasiswa IT Telkom jurusan Teknik Telekomunikasi).

Tim Malabar merupakan pemenang pertama dari Microsoft Imagine Cup 2012 sekaligus mendapat uang Rp 15 juta dari Microsoft dan akan berangkat ke Sydney Australia dalam ajang Imagine Cup 2012 Worldwide Final pada Juli mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com