KOMPAS.com - Facebook, Mark Zuckerberg, dan bank yang memimpin penjualan saham jejaring sosial itu dituntut oleh pemegang saham yang kecewa.
Gugatan yang didaftarkan di pengadilan Manhattan, New York, itu menuduh Facebook merevisi angka pertumbuhan yang tidak diungkapkan kepada para investor.
Otorita keuangan Amerika Serikat sebelumnya mengatakan Morgan Stanley mungkin harus menjawab sejumlah pertanyaan sehubungan dengan informasi yang diungkapkan menjelang pelepasan saham perdana, Jumat 18 Mei.
Morgan Stanley, yang memimpin bank-bank yang menjadi underwriter Facebook, sudah mengatakan bahwa mereka memenuhi peraturan yang ada, namun belum memberi tanggapan atas gugatan hukum terbaru ini.
Dan sehari setelah otorita keuangan di Massachusetts mengeluarkan panggilan kepada Morgan Stanley, hari ini sekelompok investor mengajukan gugatan class action atau berkelompok.
Mereka menuduh pendapatan Facebook direvisi menjadi lebih kecil karena peningkatan jumlah orang yang menggunakan peralatan telepon genggam untuk aplikasi dan internet.
Saham menaik kembali
Dalam gugatan yang diajukan para pemilik saham itu disebutkan juga bahwa tertuduh selama proses pemasaran penjualan saham menyembunyikan dari investor 'pengurangan yang besar' dalam perkiraan pertumbuhan pendapatan.
Penjualan saham perdana Facebook pekan lalu sempat terganggu karena masalah teknologi di bursa saham Nasdaq.
Setelah dilepas ke umum, harga saham Facebook sempat menurun sampai sekitar 11% karena dugaan dinilai lebih tinggi dari yang semestinya oleh para konsultan yang memasarkan saham.
Ketika dilepas pekan lalu, harga saham Facebook sebesar 38 dollar AS dan sempat menurun menjadi 31 dollar AS pada Selasa, namun hari ini (Rabu, 23 Mei) meningkat menjadi 32 dollar AS ketika pasar Wall Street dibuka.
Pelepasan saham Facebook merupakan perdagangan saham atau penawaran umum perdana (IPO) terbesar dalam sejarah AS dengan perolehan dana mencapai sekitar 104 miliar dollar AS.
Pemegang saham utama Facebook
Sumber : Bloomberg Billionaires Index
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.