KOMPAS.com - Sekarang memang sudah bukan zamannya Siti Nurbaya, namun nyatanya, orang-orang masih sering dicarikan jodoh. Bukan dijodohkan oleh orang tua, melainkan lewat situs-situs internet yang menawarkan jasa tersebut.
Seperti yang terjadi di China, mencari jodoh secara online belakangan menunjukkan tren meningkat.
Di Negeri Tirai Bambu ini, bisnis "pasar jodoh" dunia maya didominasi oleh situs Jiayuan.com dan Zhenai.com. Keuntungan yang dihasilkan oleh keduanya tergolong lumayan. Pada Maret tahun lalu, Jiayuan.com mendapat labar sebesar Rp 14,5 miliar.
Nilai industri online dating di China pun diproyeksikan akan tumbuh dari 72 juta dollar AS di tahun 2010 menjadi 301 juta dollar AS (sekitar Rp 2,8 triliun) pada 2015.
Popularitas situs kencan online sejalan dengan karakter demografis China. Para lelaki bujangan seringkali harus mengandalkan sumber online untuk mencari pasangan karena sulit mencari jodoh dengan cara tatap muka.
Gara-garanya, terdapat kesenjangan gender atau ketimpangan jumlah pria dan wanita yang makin lama makin melebar.
Pada 2016, diperkirakan jumlah pria lajang di China akan berjumlah 30 persen lebih banyak daripada jumlah wanita single, menurut data sensus tahun 2010.
Layanan mencari jodoh juga disediakan oleh situs-situs lainnya seperti Match.com yang populer di Amerika Utara dan Eropa, serta OKCupid.com yang menunjukkan potensi serupa di daerah Asia. Tertarik mencoba?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.