Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
TIPS & CATATAN

Yang Kembali Digemari: Fotografi Polaroid

Kompas.com - 05/06/2012, 02:38 WIB

ARBAIN RAMBEY

Perhatikanlah tempat anak-anak muda biasanya mangkal, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta saat ini. Banyak di antara remaja-remaja itu yang membawa sejenis kamera, tetapi bukan kamera digital. Dengan aneka warna yang mencolok, kamera-kamera mereka itu bisa langsung menghasilkan cetakan foto dalam beberapa detik setelah dijepretkan.

Ya, kamera yang mereka pakai itu biasa disebut kamera polaroid walau mereknya bukan itu. Kamera-kamera yang sedang ngetren di kalangan anak muda itu punya nama dagang Instax, yang dibuat oleh Fuji dari Jepang.

Mengapa disebut kamera polaroid? Kamera pertama dengan jenis seperti ini memang dibuat oleh perusahaan bernama Polaroid di Amerika Serikat. Kamera ini mulai dibuat awal tahun 1950-an berdasar rancangan Edwin Land. Semula, kamera jenis ini disebut land camera. Namun, karena popularitas mereknya yaitu Polaroid sangat tinggi, akhirnya kamera jenis itu disebut kamera polaroid sampai sekarang.

Di tengah maraknya perkembangan kamera digital, bahkan telah mematikan fotografi film dengan bukti bangkrutnya pabrik Kodak, sebenarnya mengherankan kalau fotografi polaroid yang merupakan ”produk masa lalu” ini bisa marak lagi.

”Saya suka Instax karena bisa langsung menggenggam cetakannya. Kamera digital memang menghasilkan foto langsung, tetapi itu hanya file, bukan foto dalam arti sesungguhnya,” kata Sharon Tjhang, mahasiswi Universitas Bina Nusantara, Jakarta, yang ke mana pun selalu membawa kamera polaroid, bahkan ketika menghadiri seminar fotografi digital sekalipun.

Pendapat Sharon sama dengan banyak pemakai kamera Instax saat ini. Orang memang melupakan fotografi film yang harus membutuhkan proses cuci cetak. Namun, orang juga tetap ingin punya foto dalam bentuk cetakan yang bisa dibawa ke mana-mana. Maka, fotografi polaroid memang marak kembali diusung oleh Instax yang saat ini mungkin merupakan merek satu-satunya yang ada di pasaran.

Hal lain yang membuat Instax populer adalah bentuknya yang sesuai selera bentuk masa kini, juga dengan warna-warna yang disukai kaum muda. Beberapa Instax bahkan bekerja sama dengan pemegang hak cipta tokoh-tokoh komik terkenal seperti Hello Kitty, Batman, dan Kerope-kerope. Orang yang tidak suka fotografi pun kadang membeli Instax hanya karena mengoleksi tokoh yang tergambar pada badan kameranya.

Saat ini, ukuran cetak kamera Instax ada dua macam, yaitu yang disebut the original wide format dengan ukuran 60 x 99 mm, serta miniformat dengan ukuran 62 x 46 mm. Di Indonesia, terutama di Jakarta, tipe mini lebih disukai karena ukurannya bisa masuk dompet serta harganya pun lebih murah.

Namun, benarkah para pemakai Instax sudah puas dengan kamera polaroid yang ada saat ini?

”Bagusnya sih, kamera digital saat ini memberi opsi untuk bisa juga mengeluarkan cetakan. Gitu kali ya,” kata Sharon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com