Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Developer Indonesia Raup Ratusan Juta dari Google Play

Kompas.com - 12/06/2012, 09:58 WIB

Oleh: Firman Nugraha*

Beberapa waktu lalu saya tidak sengaja menemukan sebuah aplikasi buatan pengembang aplikasi Android asal Indonesia di Google Play, Hi-Q MP3 Recorder.

Uniknya, aplikasi buatan pengembang aplikasi asal Indonesia ini jenisnya aplikasi berbayar dan sudah diunduh puluhan ribu kali berdasarkan statistik yang ditampilkan di Google Play.

Saya tertarik untuk menggali lebih dalam tentang aplikasi ini dan berhasil mengontak pengembang aplikasinya, yaitu Yuku Sugianto. Yuku lahir dan menjajaki sekolah hingga SMA di Bandung sebelum pindah ke Singapura untuk perkuliahannya di Nanyang Technological University.

Ia membuat sendiri aplikasi Hi-Q MP3 Recorder sekitar 2 tahun lalu dan kini telah diunduh sebanyak lebih dari 30.000 kali. Aplikasinya sendiri saat ini dijual seharga 3,99 USD.

Awalnya, aplikasi itu sempat dijual seharga 2.99 USD, Yuku kemudian menaikkan harga aplikasi ini karena melihat peminatnya yang cukup banyak.

Jika dikalkulasikan, maka Hi-Q MP3 Recorder telah menghasilkan antara Rp. 807.300.000 – Rp. 1.077.300.000 atau rata-rata menghasilkan puluhan juta rupiah tiap bulannya (belum termasuk pemotongan 30% dari Google), angka yang cukup besar menurut saya.


Bagaimana Agar Berbayar?

Pengembang aplikasi Android di Indonesia tentu tahu bahwa mereka saat ini tidak dapat merilis aplikasi berbayar di Google Play. Hal yang sama juga dialami Yuku ketika merilis aplikasi 2 tahun lalu, walaupun dia saat itu sedang di Singapura.

Yuku mengatakan untuk menyiasati hal ini cara yang ia lakukan adalah dengan meminta tolong kepada teman yang tinggal atau setidaknya punya akun bank di Amerika Serikat.

Nah, hasil penjualannya di Google Play kemudian akan dimasukkan ke rekening sang teman. Kemudian temannya mengirimkan hasil penjualan aplikasinya lewat PayPal, dengan biaya (hanya) 5 USD sekali kirim.

Menjual aplikasi berbayar tentu lebih sulit dibandingkan merilis aplikasi secara gratis di Google Play.

Menurut Yuku, kebanyakan orang tidak berani membeli aplikasi berbayar di Google Play. Kecuali, ada versi demonya atau aplikasi dan pengembangnya sudah terkenal lewat media lain.


Tips Memasarkan Aplikasi

Untuk pemasaran aplikasinya, ia bahkan tidak memakai media apa pun selain Google Play. Tidak ada Fan Page Facebook, Twitter, dan sebagainya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com