Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendardji Dukung ICW Usut Korupsi APBD

Kompas.com - 12/06/2012, 16:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Hendardji Soepandji, mendukung Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia Corruption Watch (LSM ICW) dalam hal pemberantasan korupsi. Ini termasuk indikasi korupsi terhadap Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

"Harta kekayaan sudah dikirim ke KPK, ICW dapat mengawasinya sehingga ICW benar-benar menjadi Indonesia Corruption Watch bukan Indonesia Comentator Watch," ujarnya saat silaturahmi di kantor ICW, Jl Kalibata Timur, Selasa (12/6/2012).

Ia mengatakan, Jakarta memiliki anggaran yang besar. Namun kemiskinan masih terjadi di ibukota, termasuk balita yang kurang gizi di beberapa kelurahan. Hal tersebut menjadi pertanyaan besar, ke mana anggaran tersebut dialokasikan.

"Ini harus diawasi betul-betul supaya orang miskin mendapat pelayanan oleh pemerintah daerah, karena eksekutornya adalah Pemda," lanjutnya.

Dalam kunjungannya tersebut, mantan Danpuspom tersebut memberikan dukungan pemberantasan korupsi di segala tataran dalam bentuk simbolisasi satu bungkus jamu anti masuk angin dan satu buah miniatur berbentuk suntikan bertuliskan 'Suntikan Berani'.

"Saat ini di Jakarta berlangsung Pilkada, saya harap ICW berani mengawasinya, termasuk diri saya dan wakil saya," lanjutnya.

Dalam sebuah laman di Kompasiana, Lembaga Bantuah Hukum Jakarta dan Indonesia Corruption Watch mulai mencium adanya gelagat curang dalam Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2012.

Dalam advokasi yang telah dilakukan LBH Jakarta dan ICW, gejala korupsi Pilkada DKI itu ada empat yaitu: 1. Potensi penyalahgunaan anggaran publik untuk kepentingan kampanye; 2. Me-mark-down Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk dana pemenangan pilkada; 3. Dalam APBD DKI terdapat dana kampanye terselubung; 4. Sumber dana kampanye para calon tidak transparan dan rawan ditopang pengusaha hitam 'cukong'.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com