Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Produksi Film, Cukup Pakai Kamera DSLR

Kompas.com - 10/07/2012, 09:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.co - Kamera DSLR (Digital Single-Lens Reflex) yang sebelumnya hanya digunakan untuk menghasilkan foto dan video sederhana, kini berevolusi mampu menghasilkan video profesional, bahkan untuk proses produksi film atau acara televisi.

"Kamera DSLR mempersingkat workflow sehinga seluruh proses produksi untuk acara saya dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 24 jam," ujar Alexander Buono, Director of Photography unit film dari acara televisi Saturday Night Live.

Pria asal Portland, Amerika Serikat ini adalah lulusan USC School of Cinematic Arts yang telah menelurkan sejumlah video musik dan film. Karyanya termasuk film Green Street Hooligans, Shanghai Kiss, film dokumenter Bigger Stronger Faster, dan film pendek Johnny Flynton yang menerima nominasi Oscar.

Pada 1999, Alex bergabung dengan Saturday Night Live, acara TV populer di stasiun CBS yang telah ditayangkan sebanyak lebih dari 700 episode.

Hari MInggu (8/7/2012) lalu, melalui PT Datascrip, Canon mendatangkan Alex sebagai pembicara di seminar sinematografi bertajuk "TV Production with Canon EOS System". Dalam acara, Alex menceritakan pengalamannya dalam memakai DSLR untuk produksi video profesional.

Dari Film ke Digital, lalu DSLR

Pertama kali bekerja dengan unit film Saturday Night Live, Alex menggunakan kamera film yang merekam gambar dalam media pita seluloid. "Proses produksinya panjang dan merepotkan," ungkap Alex. Dia berkisah, setelah selesai merekam gambar, gulungan film harus di-develop terlebih dahulu sebelum bisa di-edit.

Kemudian datanglah kamera dengan format digital atau Mini-DV. Meskipun jauh lebih praktis  dibandingkan kamera film karena ukuran alatnya yang lebih kecil dan proses transfer film yang tak perlu melalui proses panjang sebelum bisa di-edit, Alex merasa kurang puas dengan kamera mini-DV. Sebabnya, "Kualitas gambarnya tak sebagus film," ujar Alex.

Kurang bagusnya kualitas tangkapan gambar mini-DV, menurut Alex, antara lain disebabkan oleh ukuran sensor gambar yang kecil.

Tahun 2009, setelah mengenal DSLR dari fotografer Saturday Night Live, Alex mulai memakai DSLR dalam merekam title sequence untuk Saturday Night Live. Kamera yang dipakainya adalah EOS 5D  Mark II dan EOS 7D dari Canon yang kala itu sudah mulai dipergunakan untuk produksi video karena mampu merekam gambar bergerak.
 
Hasilnya, "Saya sangat suka dengan tangkapan gambarnya yang sebanding dengan film," ujar Alex.  Bukan hanya itu, karena menggunakan media Compact Flash, proses transfer video menjadi sangat mudah.

Sensor gambar CMOS full-frame dan APS-C pada kamera EOS 5D Mark II dan EOS 7D berukuran jauh lebih besar dibandingkan sensor pada kamera video pada umumnya sehingga sensitivitasnya terhadap cahaya pun lebih baik. Artinya, kamera DSLR bisa digunakan di tempat-tempat gelap tanpa penerangan tambahan.

"Dulu, di kamera video tingkat ISO harus dibatasi maksimal sebesar 400, tapi dengan DSLR, ISO 1600 pun gambarnya masih bersih," imbuh ALex, mengacu pada tingkat sensitivitas cahaya yang tinggi pada DSLR.

Alex mengatakan, dia kerap bisa memakai DSLR untuk mengambil gambar di dalam ruangan maupun di tempat-tempat gelap seperti nightclub tanpa mengunakan lampu penerang tambahan. "Ini sangat praktis dan menghemat waktu," tambahnya.

Efek lain dari ukuran sensor yang lebih besar adalah ruang tajam yang lebih sempit pada DSLR sehingga memungkinkan terciptanya efek backgorund blur yang dramatis. "Kesannya sangat cinematic. Kalau dengan kamera video bersensor kecil sulit dilakukan karena ruang tajamnya yang dalam," tandas Alex.  

Pun begitu, DSLR bukannya tanpa kekurangan. "Karena awalnya memang bukan dirancang untuk merekam  film, kamera-kamera DSLR ini tidak dilengkapi fungsi-fungsi penting seperti timecode, output  headphone untuk monitoring, maupun dan input (audio) XLR." Menurut Alex, dirinya kerap kali harus  berimprovisasi di lapangan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan DSLR itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com