JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan konten foto di media sosial kerap digunakan para jurnalis warga untuk memperkuat cerita, bahkan memberitakan suatu peristiwa secara visual. Seperti halnya sebuah artikel ataupun berita peristiwa, foto haruslah menganut prinsip kebenaran.
"Tak boleh ada objek yang dihapus, dan tak boleh ada objek yang ditambah dalam foto," demikian diungkapkan pakar jurnalisme online dan multimedia Melinda J. McAdams, di sela diskusi Citizen and Multimedia yang diselenggarakan Kompasiana dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di @america, Mal Pacific Place Jakarta, Senin malam (16/7/2012).
Profesor dari Universitas Florida ini mengatakan, jika para jurnalis warga dan media sosial ingin dipercaya oleh publik, maka konten yang disajikan harus menganut prinsip kebenaran, tak terkecuali konten foto. Ada etika yang harus dikedepankan ketika melakukan edit foto secara digital.
Jangan menyalahgunakan software edit foto seperti Photoshop untuk memanipulasi foto yang berujung pada kebohongan publik. Melinda berkisah tentang seorang pewarta foto asal AS yang melakukan kebohongan publik di fotonya.
Pewarta itu menghapus objek, lalu menambahkan objek lain hanya untuk mengejar kesan dramatis. Ketika kebohongan itu terungkap, si pewarta foto pun dipecat secara tidak terhormat, kehilangan kredibilitas, dan masuk daftar hitam industri media.
Setidaknya, ada 5 langkah olah foto yang menurut McAdams boleh dilakukan dan tidak termasuk kebohongan publik:
1. Memotong gambar (Cropping)
Memotong tepi atau objek yang tak diinginkan untuk melakukan kompisisi ulang. Cropping yang dimaksud Melinda, tidak termasuk menyeleksi suatu objek lalu menambahkannya pada foto lain.
2. Memberi warna (Toning)
Dilakukan untuk menyempurnakan warna. Sekedar membuat warna suatu objek terlihat lebih terang atau lebih gelap saja, agar apa yang hendak ditonjolkan terlihat lebih baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.