Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Lereng Gunung Sindoro Terbakar

Kompas.com - 30/07/2012, 16:56 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

WONOSOBO, KOMPAS.com -- Kawasan hutan milik Perum Perhutani di Petak 21 A, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Anggrunggondok, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Kabupaten Wonosobo terbakar. Diduga kebakaran sengaja dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Titik api mulai terlihat sejak Minggu (29/7/2012) malam sekitar pukul 20.00 WIB, tapi kami belum berani naik saat itu, karena malam hari terbilang bahaya," terang Kepala BKPH Wonosobo, Perum Perhutani Kedu Utara, Caruyani, Senin (30/7/2012).

Hutan yang tepat berada di Desa Candiasan, wilayah Kecamatan Kertek, Wonosobo itu berada di ketinggian 1.800 meter dari permukaan laut (dpl). Vegetasi yang terbakar berupa rimba alam atau semak belukar.

"Kami baru berusaha memadamkan Senin (30/7/2012) pagi menggunakan ranting-ranting dan berhasil padam pukul 10.00 WIB, beruntung api tidak sampai membakar tanaman hutan lindung yang ada di sekitarnya," ujarnya.

Lahan yang terbakar diperkirakan mencapai lima hektare. Semuanya merupakan semak belukar yang kering akibat musim kemarau.

Sebelumnya, Caruyani menduga ada dua kemungkinan penyebab kebakaran. Yakni ada orang yang membuat arang dan aktivitas para pendaki Gunung Sindoro yang menyalakan putung rokok, lalu membuang sisanya tanpa dimatikan.

''Namun setelah melihat bekas kebakaran, kami menduga penyebabnya karena ada unsur kesengajaan. Penyebab pastinya kami memang belum tahu, tapi jelas ada unsur kesengajaan,'' tegasnya.

Tanto, salah satu warga Kecamatan Kertek mengatakan, sempat melihat api yang membakar hutan Gunung Sindoro itu sejak Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. "Waktu itu api kelihatan berkobar cukup besar sekali, dan membentuk seperti lingkaran, warga sempat menyaksikan kejadian itu, namun tidak dapat berbuat banyak, karena lokasinya berada di ketinggian,'' katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com