Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Perang" Apple vs Samsung Dimulai

Kompas.com - 31/07/2012, 18:47 WIB

Sepuluh anggota tim juri akan mendengar bukti, setidaknya selama 4 pekan ke depan, yang bakal mencapai keputusan bulat siapakah pemenangnya.

James Dobson, seorang konsultan juri dari Empirical Creative, mengkhawatirkan ada ketidaknetralan berpikir di antara para juri yang berpihak pada Apple.

"Jika saya adalah Samsung, saya akan khawatir tentang keberpihakan juri kepada Apple, mengingat Apple adalah majikan yang sangat besar di AS," kata Dobson. "Pada umumnya juri ingin melakukan hal yang benar dan memutuskan hal yang bermanfaat."

Profesor hukum dan ahli paten dari Santa Clara University, Bryan Love menuturkan, meskipun kasus ini diputuskan oleh 10 juri, namun hakim memiliki kewenangan untuk menolak keputusan jika juri dinilai salah mengambil keputusan.

Jalan Samsung dalam proses hukum di AS selama ini cukup sulit. Hakim Pengadilan Distrik San Jose, Lucy Koh, mengeluarkan keputusan sementara pemberhentian penjualan tablet Galaxy Tab 10.1. Ini adalah kemenangan awal yang signifikan untuk Apple.

Sidang Apple vs Samsung di Pengadilan Distrik Utara California, bernomor 11-1846, akan berkutat soal hak kekayaan intelektual dan teknologi software.

Untuk mendapatkan fakta-fakta seputar kasus, baik Apple dan Samsung, dipersilakan menghadirkan 20 orang saksi. Ini termasuk publik, perusahaan yang menjual produk Apple dan Samsung, desainer, ahli paten, dan ilmuwan komputer. Mereka akan menjawab pertanyaan di bawah sumpah.

Selubung kerjasama

Di balik perang paten, ada hubungan mesra dalam bisnis hardware antara keduanya. Apple merupakan pelanggan terbesar Samsung. Beberapa perangkat penting iPad dan iPhone, diproduksi oleh Samsung.

Apple membeli panel LCD, flash memory, dan prosesor dari Samsung. Keputusan perang paten di AS, sedikit banyak akan mempengaruhi hubungan bisnis jangka panjang antara kedua perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com