Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Berseteru, Apple dan Samsung Saling Membutuhkan

Kompas.com - 28/08/2012, 13:09 WIB

KOMPAS.com — Dewan Juri Pengadilan San Jose, Amerika Serikat, menilai Samsung melanggar beberapa paten Apple. Sementara itu, di Pengadilan Korea Selatan, kedua perusahaan dinyatakan bersalah. Meski saling berseteru soal paten, hal ini tidak merusak hubungan bisnis di antara keduanya.

Apple masih menjadi pelanggan terbesar Samsung. Begitupun Samsung, yang masih melayani pembuatan komponen penting untuk perangkat mobile Apple. Perusahaan asal Korea Selatan ini dipercaya membuat chip prosesor, chip DRAM, memori NAND, dan layar datar untuk iPhone dan iPad.

Kontrak bisnis di antara keduanya disebut-sebut bernilai miliaran dollar AS.

Perusahaan penyedia jasa keuangan asal AS, Morgan Stanley, memprediksi bahwa bisnis pembuatan komponen Samsung tahun depan bisa menembus 13 miliar dollar AS.

Para ahli dan analis meyakini, bisnis mutualisme Apple dan Samsung tetap terjaga. Keduanya tak ingin ambil risiko dalam hal pembuatan komponen.

"Apple membutuhkan Samsung untuk membuat iPhone dan iPad. Samsung adalah pemasok tunggal chip prosesor Apple. Dan tanpa Samsung, mereka tak bisa membuat produk ini," kata James Song, analis dari Daewoo Securities KDB di Seoul.

Samsung sendiri menepis kekhawatiran pasar yang menduga perang paten dengan Apple akan mempengaruhi bisnis komponen.

"Kontrak bisnis tetap menjadi isu terpisah dengan litigasi yang sedang berlangsung, dan tidak ada perubahan untuk itu," ujar salah seorang eksekutif Samsung kepada Reuters.

Di AS, sembilan anggota dewan juri menilai Samsung melanggar 6 dari 7 paten Apple, dan diharuskan membayar denda 1.051 miliar dollar AS (sekitar Rp 9 triliun).

Dewan juri tidak membenarkan tudingan Samsung yang menyebut Apple telah melanggar teknologi nirkabel 3G milik Samsung.

Perang paten Apple-Samsung dimulai sejak 2010. Mulanya, Apple mengajak Samsung bernegosiasi untuk membayar lisensi paten karena Apple merasa produk smartphone keluarga Galaxy telah meniru desain dan software iPhone. Namun, Samsung tak bersedia membayar lisensi paten, hingga akhirnya Apple mengambil langkah hukum.

"Mulanya kami diajak bernegosiasi dengan Apple, bukan untuk ke pengadilan karena mereka adalah pelanggan penting kami," ujar pihak Samsung kepada media, Senin (27/8/2012). "Namun, Apple menekan dengan gugatan, dan kami tak punya pilihan selain melawan gugatan itu."

Selain Apple, Samsung juga menjadi pemasok komponen untuk rival lainnya, seperti Nokia, HTC, dan Sony.

Untuk memenuhi permintaan perangkat mobile yang terus melonjak, Samsung pada pekan lalu mengumumkan investasi 4 miliar dollar AS untuk meningkatkan produksi chip untuk pabrik yang berlokasi di Texas, Amerika Serikat. Di sanalah chip penting untuk iPhone dan iPad diproduksi.

Samsung bersaing dengan Toshiba untuk memenuhi permintaan chip memori Apple. Sementara untuk panel layar datar Apple, Samsung bersaing dengan LG.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com