Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
MENGADILI TEKNOLOGI

Tipisnya Inovasi dan Imitasi

Kompas.com - 02/09/2012, 04:06 WIB

Keputusan pengadilan San José, Amerika Serikat, yang mengharuskan Samsung membayar 1,05 miliar dollar AS kepada Apple Inc karena pelanggaran hak cipta dan paten menjadi fenomena baru abad ke-21. Hal itu akan memengaruhi ekonomi politik internasional di tengah globalisasi yang membawa sekaligus kesejahteraan dan kesengsaraan. René L Pattiradjawane

Saling gugat antara kedua produsen telepon seluler cerdas (smartphone) itu tidak hanya terjadi di AS, tetapi juga di Korea Selatan, Jepang, serta beberapa negara Eropa, seperti Belanda, Perancis, Italia, dan Jerman. Ada dua hal yang menarik saat mengamati pertikaian tentang hak kekayaan intelektual (HKI) dan paten yang menjadi berita penting dunia dalam dua pekan terakhir ini.

Pertama, ada fenomena yang bertentangan dengan nuansa kemajuan teknologi komunikasi informasi. Produk canggih dan mutakhir teknologi tidak lagi mampu berdiri sendiri, tetapi melakukan kolaborasi, baik secara gagasan, produksi, maupun penggunaan. Kehadiran jejaring internet menekankan nuansa kolaborasi bercampur dengan globalisasi untuk mencari solusi teknologi komunikasi informasi yang memadai, terjangkau, mudah digunakan, dan sebagainya.

Kedua, pertikaian Samsung versus Apple adalah perang proksi yang sejatinya tidak hanya melibatkan kedua perusahaan yang bersaing menguasai pangsa pasar ponsel cerdas. Keputusan juri di San José lebih banyak menekankan pada sisi perangkat lunak, khususnya Android buatan Google Inc, ketimbang perangkat keras yang lebih mudah diidentifikasi sebagai pelanggaran IPR atau paten.

Bersamaan dengan persoalan ini, dampak yang segera terbayangkan dari pertikaian ”si tiga bintang” (arti Samsung dalam tulisan kanji) melawan ”si apel” (logo yang digunakan Apple Inc) adalah retaliasi dagang secara terbuka. Indikasi ini muncul ketika keputusan pengadilan di AS dan Korsel mengambil keputusan yang berbeda satu sama lain.

Sistem terbuka

Dalam pertikaian HKI dan paten, Samsung dijadikan sasaran antara Apple Inc, sebagai bentuk kemarahan Steve Jobs, pendiri Apple Inc, kepada Google Inc, yang dianggap mau bersaing dengan iPhone. Dalam biografi Steve Jobs yang ditulis Walter Isaacson (Simon & Schuster, 2011) tecermin keberangan Jobs yang berupaya menghentikan pengembangan sistem operasi Android.

”Mereka memasuki bisnis ponsel. Jangan salah. Mereka ingin mematikan iPhone. Kami tidak akan membiarkan itu terjadi,” kata Jobs. Sekilas kita melihat ada persaingan dagang, yang secara rancangan memilih Samsung sebagai sasaran proksi dalam pertikaian melawan Google Inc. Bisnis pokok perusahaan terakhir ini adalah pengembangan mesin pencari dari miliaran informasi di internet.

Salah satu isu pokok perkembangan teknologi komunikasi informasi yang menjadikan isu HKI sangat rumit adalah masalah sistem operasi terbuka (open platform) yang dikembangkan Android dengan sistem tertutup yang menjadi andalan Microsoft dan Apple.

Dalam bahasa sederhana, Android membuka kode sistem operasi kepada siapa saja sehingga lisensinya menjadi lebih murah. Ini yang menjelaskan kenapa ponsel cerdas berbasis Android di daratan China lebih banyak daripada ponsel cerdas lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com