Google Buka Pusat Data di Cile

BBC Indonesia Google lebih memilih Cile ketimbang Brasil sebagi pusat data pertama di Amerika Latin.

Google memutuskan Cile sebagai pusat data pertama mereka di Amerika Latin.

Penempatan server Google pertama di Amerika Selatan itu diperkirakan berbiaya sebesar US$150 juta dan akan mempekerjakan lebih dari 20 orang, demikian isi pernyataan Google.

Google mengatakan mereka memilih Cile karena negara itu dianggap memiliki infrastruktur yang dapat dihandalkan serta tenaga kerja yang terampil.

Cile selama ini dikenal sebagai negara yang terus berupaya untuk menjadi pusat teknologi, dengan sejumlah proyek inisiatif seperti program Start-Up Cile dan telah menarik banyak pengusaha dari seluruh dunia.

Google selaku situs mesin pencari terbesar dunia mengatakan penempatan pusat komunikasi data di Cile akan membuat produk mereka memiliki akses yang lebih cepat dan terpercaya bagi populasi lokal.

''Cile.. menumbuhkan suasana inovasi, dan dalam beberapa tahun terakhir telah mengembangkan kebijakan dan program yang mendorong pertumbuhan internet,'' kata Google.

"Sama seperti semua fasilitas kami di seluruh dunia, kami memilih Quilicura, Cile, melalui proses seleksi menyeluruh dan ketat, dengan sejumlah alasan teknis dan pertimbangan lainnya termasuk lokasi, infrastruktur, tenaga kerja, peraturan bisnis yang beralasan dan biaya.''
Mengejutkan

Google telah memiliki pusat data di Amerika Serikat, Finlandia dan Belgia, dan berencana untuk membangun di Hong Kong, Singapura dan Taiwan pada tahun depan.

Pusat data di Cile sendiri dijadwalkan akan selesai pada akhir tahun 2013.

Pembukaan sebuah pusat data di Amerika Latin kemungkinan bisa membantu ambisi Google di kawasan selatan benua Amerika tersebut.

Orkut, sebuah jaringan sosial yang dimiliki Google, pernah menjadi nomor satu di Brasil dan sejumlah negara lainnya di Amerika Latin.

Tetapi berdasarkan analisa digital media Comscore, disebutkan bahwa jaringan sosial buatan Google itu kini berada di peringkat ke tiga di bawah Facebook dan Twitter.

Penunjukan Cile sebagai pusat data pertama Google di Amerika Latin juga dianggap mengejutkan mengingat Brasil dinilai memiliki populasi yang lebih besar dan berada di pusat dan memiliki sektor teknologi yang berkembang dengan cepat.