Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Batasi Mata Kuliah untuk Mahasiswi

Kompas.com - 23/09/2012, 07:26 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran mulai Sabtu  (22/9/2012) menerapkan peraturan baru berisi larangan bagi mahasiswi mengambil hampir 80 mata kuliah, antara lain fisika nuklir, teknik komputer dan kesusateraan Inggris.

Larangan mahasiswi menempuh hampir 80 mata kuliah itu diberlakukan di lebih dari 30 universitas di Iran bertepatan dengan permulaam tahun ajaran baru, Sabtu, 22 September.

Pemerintah sejauh ini belum memberikan alasan resmi pembatasan mata kuliah bagi mahasiswi.

Namun menurut pengacara hak asasi Iran yang pernah meraih Nobel Perdamaian, Shirin Ebadi, langkah itu ditempuh sebagai kebijakan untuk mengesampingkan kaum perempuan di bidang pendidikan.

"Pemerintah Iran menggunakan segala macam inisiatif... untuk membatasi perempuan di bidang pendidikan, untuk mencegah mereka aktif dalam masyarakat, dan untuk mengembalikan mereka ke rumah," Shirin Ebadi.

Pendidikan tinggi

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh seorang mahasiswi Iran, Sarah, yang saat ini menempuh studi S2 di Inggris.

"Saya pikir perempuan memegang peran besar di dalam masyarakat selama beberapa tahun terakhir dan dalam protes serta gerakan-gerakan lain. Yang saya maksud adalah perempuan turut serta di sana dan tampil menonjol. Mereka tidak takut, mereka mempunyai pengetahuan, bisa membuat analisa dan mengambil keputusan sendiri," tutur Sarah yang menekuni bidang fisika untuk jenjang strata 1 di Iran itu.

Perempuan memainkan peran penting dalam gelombang protes menyusul pemilihan presiden tiga tahun lalu.

Wartawan BBC Fariba Sahraei melaporkan bahwa Iran merupakan salah satu negara di Timur Tengah yang mengizinkan perempuan mengecam pendidikan di tingkat perguruan tinggi.

Sejak Revolusi Islam tahun 1979 Iran berusaha mendorong lebih banyak perempuan masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

Jurang antara pria dan perempuan di jenjang pendidikan tinggi tahap demi tahap berkurang.

"Namun banyak pihak di Iran khawatir pembatasan baru ini bisa mengancam pencapaian selama ini," jelas Fariba Sahraei.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com