Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksperimen Budaya Melalui Tagar PunakawanJourney

Kompas.com - 09/10/2012, 15:52 WIB
EditorWicaksono Surya Hidayat

BANDUNG, KOMPAS - Di samping peluncuran permainan papan "Punakawan" versi internasional, Kummara sebagai produser menjalankan eksperimen sederhana untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia melalui tagar #PunakawanJourney.

Hasilnya diharapkan bisa memberi bukti kepada khalayak umum bahwa promosi kebudayaan tidak selalu harus berharap pada kegiatan yang mewah maupun seremonial yang menyedot dana, melainkan eksekusi sosial media yang pas.

Hal itu diungkapkan Eko Nugroho dari Kummara sekaligus salah satu pembuat permainan Punakawan, beberapa waktu lalu.

Punakawan versi internasional dirilis di Bandung pada tanggal 5 Oktober dengan harapan bisa memperkenalkan kebudayaan berupa pewayangan Indonesia, khususnya Sunda, ke luar negeri. Dalam permainan ini diperkenalkan tokoh wayang khas sunda seperti Cepot, Dawala, Gareng dan Petruk.

Dalam acara peluncuran permainan papan tersebut, Kummara membagikan token empat punakawan dari kayu kepada hadirin untuk dibawa pulang.

Mereka diminta mengabadikan token tersebut dalam berbagai kegiatan, seolah menceritakan aktivitas punakawan mereka. Begitu diunggah, tidak lupa disematkan tagar #PunakawanJourney untuk bisa dikumpulkan bersama gambar lain yang dibuat.

"Kami akan mengumpulkan gambar-gambar tersebut dan memberikan hadiah bagi empat gambar pilihan sebagai insentif," kata Eko.

Tujuan dari permainan ini adalah mendapatkan gambar-gambar punakawan di tempat maupun konteks yang belum pernah diduga sebelumnya. Dari gambar berupa punakawan di berbagai tempat aktivitas keseharian, hingga sudah ada yang berencana mengambil gambar punakawan di luar negeri. Kummara membebaskan pengguna untuk mengunggah foto melalui twitter maupun instagram.

Bagi masyarakat yang tidak menghadiri peluncuran Punakawan versi internasional, Eko menjanjikan di situs Kummara untuk bisa mengunduh sendiri rancangan papertoy agar dicetak sendiri kemudian diajak berkeliling.

Dengan antusiasme seperti itu, Eko menegaskan bahwa tujuannya bukan untuk memasarkan permainan papan Punakawan, melainkan memberikan alternatif dalam teknik pengenalan budaya. Hal serupa bisa dilakukan untuk budaya yang lain, tentunya dengan beberapa modifikasi. Pemanfaatan social media tentu lebih efektif karena dukungan populasi pengguna dari Indonesia yang melimpah.  (eld)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com