JAKARTA, KOMPAS.com — Prosesi palang pintu, tradisi menyambut Gubernur DKI Jakarta, dibatalkan karena pendukung Jokowi-Basuki memaksa masuk Balaikota. Pembatalan itu membuat kekecewaan pasukan "kotak-kotak".
"Kami cuma pengin foto bersama kok. Kemarin pas kampanye enggak ada tuh pagar-pagaran begini. Kita setia pendukung Pak Jokowi," kata salah satu pendukung Jokowi-Basuki, Anto, yang turut membawa anaknya yang masih kecil di Balaikota DKI Jakarta, Senin (15/10/2012).
Namun, pembatalan proses palang pintu ini tidak diketahui Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta Eko Hariadi. Eko mengaku, sebelum Jokowi-Basuki masuk Balaikota, dia sudah berada di dalam.
"Saya belum tahu kalau acara palang pintu itu batal karena tadi, kan, suasananya cukup padat. Banyak warga memenuhi di depan Balai Agung. Makanya saya masuk lebih awal. Kalau tidak begitu, ya, sulit masuknya," kata Eko.
Jika prosesi palang pintu jadi dilakukan, Jokowi-Basuki akan diterima di Balaikota DKI dengan tarian tradisi khas Betawi, palang pintu. Tradisi tarian palang pintu ini merupakan kebudayaan khas Betawi.
Biasanya tradisi tarian oleh pendekar-pendekar Betawi ini digelar sebelum acara pernikahan. Tradisi ini telah menjadi ritual wajib bagi masyarakat Betawi dan berisi adu silat antara jagoan kedua mempelai. Kedua pendekar mengeluarkan jurus masing-masing. Dalam tradisi ini, pendekar dari mempelai pria harus memenangkan "duel" tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.