Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/10/2012, 14:05 WIB
EditorReza Wahyudi

Reuters Julian Assange, pendiri situs WikiLeaks

KOMPAS.com — Awalnya, Anonymous, kelompok peretas terkenal, selalu membela Wikileaks, situs buatan Julian Assange yang banyak membeberkan dokumen rahasia sebuah negara. Namun, sebuah keputusan yang diambil oleh Wikileaks telah membuat Anonymous kecewa.

Akhirnya, kelompok tersebut perlahan-lahan mulai menarik dukungannya. Ini merupakan kerugian bagi Wikileaks karena Anonymous kerap melindungi dan menyerang balik pihak-pihak yang dianggap merugikan Wikileaks.

Dikutip dari BGR, mulai beberapa hari yang lalu, beberapa pengguna Wikileaks dilaporkan merasa terganggu dengan sebuah overlay banner berwarna merah. Banner tersebut menutupi keseluruhan halaman situs yang membuat para pengguna tidak bisa membaca keseluruhan isi dokumen.

Untuk menghilangkan banner tersebut, Wikileaks meminta kepada si pengguna untuk membayar sejumlah uang sebagai donasi agar situs tersebut dapat tetap berjalan.

Padahal, menurut Anonymous, banner tersebut sebenarnya dapat dihilangkan dengan cara mematikan fitur JavaScript yang ada di browser, sebuah cara yang belum tentu diketahui oleh sebagian besar pengguna.

"Pengguna mungkin tidak mengetahui apa itu Javascript, juga tidak diberi tahu bagaimana cara mematikan fitur tersebut," kata Anonymous.

Oleh karena itulah, Anonymous beranggapan kalau Wikileaks sudah tidak sejalan dengan visi yang selama ini diemban. Sudah tidak ada lagi keinginan dari Wikileaks untuk memberikan kebebasan dalam mengakses sebuah informasi.

Anonymous pun menuduh Wikileaks lebih berkonsentrasi terhadap status "selebriti" Assange, daripada membagikan informasi yang merupakan tujuan awal mereka.

"Tujuan awal Wikileaks semakin menghilang, bahkan kami mendengar kalau Julian Assange telah makan malam dengan Lady Gaga tadi malam. Hal tersebut baik untuknya, tetapi tidak menarik perhatian kami. Kami lebih tertarik dengan pemerintahan yang transparan dan membawa keluar dokumen dan informasi yang ingin mereka sembunyikan dari publik," ungkap Anonymous.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke