Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Mengatasi "Internet Lambat" di Indonesia?

Kompas.com - 29/10/2012, 09:28 WIB

akamai Rata-rata kecepatan internet di Indonesia dari waktu ke waktu menurut riset Akamai.

KOMPAS.com — Laporan Akamai mengenai kondisi internet dunia (berdasarkan versi mereka) menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan koneksi paling pelan di Asia.

Dalam sebuah diskusi online, Senin (29/10/2012), Executive Director Indonesian ICT Partnership Association (ICT Watch), Donny BU, mengatakan, gejala penurunan itu bisa diamati sejak kuartal ketiga 2009.

Donny mengaku hal ini cukup meresahkan. Apalagi, sejak nyungsep pada 2009, rata-rata koneksi internet Indonesia belum juga menunjukkan perbaikan.

Praktisi teknologi informasi dan Chairman Board of Advisory ICT Watch, Onno W Purbo, menyebutkan, data dari Akamai itu bisa dilihat dari dua hal.

"Kalau lihat di peak speed kelihatan sekali naik. Sekarang peak speed di atas 7,5 Mbps. Memang speed rata-rata turun banget," ujarnya.

akamai Kecepatan puncak (peak) koneksi internet di Indonesia dari waktu ke waktu, menurut riset Akamai.

Seperti dikatakan Onno, data Akamai menyebutkan bahwa kecepatan puncak (tertinggi yang pernah dicapai) di Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Sedangkan kecepatan rata-rata justru menunjukkan tren menurun.

Menurut Onno, hal ini bisa dilihat secara positif bahwa sebenarnya pengguna internet di Indonesia bertambah banyak. Namun, di sisi lain, perkembangan infrastruktur terlalu lambat dan seakan hanya mengandalkan seluler.

"Akibatnya walaupun di iklan 7,5 Mbps, user efektif cuma dapet 750 Kbps," kata Onno.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Memang tidak sederhana, tetapi menurut Onno hal itu bisa dimulai dari regulator.

Ia berpendapat, perlu dikeluarkan izin untuk memberikan akses broadband alternatif yang berharga murah. Misalnya, ia mencontohkan, dengan teknologi wi-fi, Mesh, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com