Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Mal IT Diajak Tolak Pembajakan

Kompas.com - 06/11/2012, 14:31 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia Anti-Pemalsuan (MIAP) mengajak pengusaha mal IT untuk bergerak menolak segala bentuk pemalsuan dan pembajakan. Karena selain merugikan secara ekonomi, aksi pemalsuan dan pembajakan berdampak pada menurunnya inovator IT untuk berkreasi.

''Pembajakan software komputer, secara signifikan juga telah berpengaruh terhadap pendapatan pajak dan Gross Domestic Bwruto (GDP) yang diperoleh negara,'' kata Sekretaris Jenderal MIAP, Justisiari P Kusumah, saat Sosialisasi dan Peluncuran Program Mal IT Bersih dan Bijak di Hi-Tech Mall Surabaya, Selasa (6/11/2012).

Pihaknya bersama Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi UI pernah melakukan survei studi dampak pemalsuan terhadap perekonomian Indonesia pada 2010. Hasilnya, 34,1 persen konsumen memilih menggunakan produk bajakan karena harganya yang relatif murah. Karena itu, pihaknya bersama kepolisian, Ditjen Hak Kekayaan Intelektual, dan pengusaha Mal IT terus berkampanye anti pemalsuan dan pembajakan.

Selain di Surabaya, kampanye juga dilaksanakan di Jogjakarta dan Semarang. ''Kami juga akan berikan penghargaan berupa Masli Award 2012 kepada pengelola mal yang dengan sadar menolak segala praktik pembajakan dan pemalsuan di kawasan usahanya dalam kurun waktu tertentu, karena tidak semua mal bersedia berkampanye,'' tambahnya.

Program Mal IT Bersih dan Bijak diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku usaha IT untuk lebih positif memberikan penghormatan terhadap hak kekayaan intelektual dengan menggunakan atau memperjualbelikan produk yang orisinal. Dalam kesempatan itu sejumlah pihak terkait seperti polisi dan pejabat Ditjen Haki bersama pengurus MIAP berkeliling ke sejumlah stan IT di Hi-Tech Mall untuk menempelkan poster yang berisi antipembajakan dan pemalsuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com