Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iron Dome, Sistem Pertahanan Antimisil Israel

Kompas.com - 16/11/2012, 14:03 WIB

KETEGANGAN kian memuncak antara Hamas dan Israel. Gerakan militan Hamas, Kamis (15/11/2012) malam,  mengatakan telah menembakkan lebih dari 350 roket dari Gaza ke wilayah Israel. Sementara itu pihak keamanan Israel mengatakan, 130 di antara roket-roket itu dapat dicegat oleh sistem pertahanan antimisil Iron Dome.

Iron Dome merupakan sebuah sistem pertahanan udara bergerak yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan artileri dengan rudal pencegat. Sitem itu diciptakan sebagai sebuah tindakan defensif terhadap ancaman roket bagi penduduk sipil Israel. Sistem tersebut dibuat dengan bantuan Amerika Serikat.

Iron Dome dinyatakan berfungsi dan mulai dikerahkan pada Maret 2011. Pada bulan berikutnya Iron Dome bisa mencegat roket Grad, untuk pertama kalinya, yang diluncurkan dari Gaza.

Teknologi pelacakan sistem itu dapat mengikuti lintasan roket yang masuk ke wilayah Israel dan menentukan apakah senjata itu akan menghantam lokasi penduduk sipil atau mendarat tanpa menimbulkan bencana di lahan terbuka atau laut.

Sejauh ini ada empat peluncur dan tiga yang beroperasi. Harga per unitnya diperkirakan mencapai 1,3 juta poundsterling (Rp 19,8 miliar) dan rudal-rudalnya masing-masing berharaga 25.000 pounds (Rp 381 juta).

Pertempuran antara Hamas dan Israel semakin meningkat sejak Israel membunuh Ahmed Jabari, pemimpin militer Hamas yang mengontrol Gaza, Rabu.

Sedikitnya 18 warga Palestina di Gaza tewas dalam serangan udara Israel, termasuk anak-anak dan tiga warga Israel tewas disebabkan oleh tembakan roket Palestina ke selatan Palestina.

Dalam perkembangan terbaru, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak telah meminta 30.000 tentara cadangan untuk bersiap, di tengah spekulasi kemungkinan serangan darat di Gaza. Pengumuman ini keluar setelah militan Palestina menembakkan roket dari Gaza ke Tel Aviv.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com