Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KORPORASI

BP Sepakat Bayar Rekor Denda Terbesar

Kompas.com - 17/11/2012, 02:29 WIB

NEW ORLEANS, KAMIS - Perusahaan minyak BP akhirnya setuju membayar denda sebesar 4,5 miliar dollar AS (Rp 43,13 triliun). Denda yang dijatuhkan kepada BP akibat ledakan anjungan lepas pantai pada tahun 2010 dan pencemaran di Teluk Meksiko itu merupakan yang terbesar dalam sejarah korporasi AS.

Tiga pegawai BP juga didakwa dalam kasus kriminal, dua di antaranya dengan tuduhan pembunuhan tidak terencana.

BP dijatuhi denda pada Kamis (15/11). Namun, menurut para aktivis lingkungan hidup, denda sebesar itu sangat kecil untuk membayar bencana ekologi terburuk di AS yang disebabkan kebocoran sumur minyak tersebut.

Denda ini lebih besar ketimbang kejadian Exxon Valdez tahun 1989. Ketika itu Exxon membayar denda sebesar 1 miliar dollar AS, sekitar 1,8 miliar dollar AS dengan nilai tukar saat ini.

”Jumlah denda ini tidak berarti bagi perusahaan sebesar BP. Dalam penyelesaian ini sama sekali tidak disebutkan agar perusahaan minyak lebih berhati-hati lagi di masa yang akan datang,” ujar penyelidik senior Greenpeace, Mark Floegel.

Penyelesaian kasus tersebut juga meliputi pembayaran sebesar 2,4 miliar dollar AS kepada Yayasan Ikan dan Satwa Liar Nasional, 350 juta dollar AS kepada Akademi Sains Nasional, dan sekitar 500 juta dollar AS kepada Pengawas Pasar Modal AS (SEC). SEC menuduh BP membingungkan investor dengan menurunkan jumlah minyak mentah yang tumpah dari sumur.

Masih membengkak

Walaupun sudah sepakat membayar denda ini, ongkos yang harus dikeluarkan BP masih dapat membengkak. Pemerintah AS dan pemerintah negara bagian di sekitar Teluk Meksiko masih berkutat dengan tuduhan perdata mengenai kerusakan lingkungan.

Perusahaan minyak asal Inggris tersebut terbukti bersalah dalam 14 kasus dan kematian 11 pegawainya. Selain menyebabkan kematian, ledakan di anjungan lepas pantai itu juga membuat pencemaran parah.

BP perlu waktu 87 hari untuk menutup sumur Macondo yang terletak 1.500 meter di bawah permukaan laut. Ledakan sumur itu menyebabkan tumpahan minyak sebanyak 4,9 juta barrel ke Teluk Meksiko dan menghitamkan pantai di lima negara bagian.

Stephen Stone, yang bekerja di BP ketika ledakan itu terjadi, menyambut baik keputusan tersebut. Namun, dia menimpakan kesalahan kepada Transocean yang ketika itu mengoperasikan anjungan lepas pantai tersebut.

(AP/AFP/Reuters/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com