KOMPAS.com — Informasi akan dihapusnya akun pengguna WhatsApp apabila tidak menyebarkan sebuah pesan kepada pengguna lain adalah berita bohong (hoax).
Parahnya, pesan palsu berantai tersebut menyebutkan, informasi penutupan akun ini berasal dari CEO WhatsApp Jim Balsamic. Pihak WhatsApp pun langsung merespons kabar palsu yang telah telanjur tersebar luas ini.
"Harap mengerti, ini adalah hoax dan tidak ada kebenaran di dalamnya. Kami lebih memilih mengembangkan fitur baru yang keren daripada membongkar cerita bodoh seperti ini," tulis juru bicara WhatsApp melalui blog resminya, Jumat (30/11/2012).
Dalam pesan berantai yang banyak beredar di antara sesama pengguna WhatsApp tersebut, "Balsamic" meminta para pengguna untuk menyebarkan sebuah berita yang menyatakan bahwa saat ini server WhatsApp sudah melebihi kapasitas.
"Jika Anda tidak menyebarkan berita ini, kami akan menganggap akun Anda invalid (tidak berlaku) dan akan dihapus dalam 48 jam mendatang," isi pesan berantai tersebut.
Sang CEO palsu tersebut pun berusaha meyakinkan pengguna WhatsApp dengan memberikan ancaman denda yang cukup besar apabila mereka mengindahkan pesan tersebut.
"Jika Anda ingin mengaktifkan kembali akun setelah dihapus, sebuah denda sebesar 25 dollar akan ditambahkan ke tagihan bulanan," tulis Balsamic "jadi-jadian" tersebut.
Dikutip dari Cnet, Jumat (30/11/2012), hoax ini beredar setelah munculnya bug di status pengguna WhatsApp. Pada saat itu, fungsi status di WhatsApp memang sedang bermasalah. Status pengguna banyak yang berubah menjadi "Unavailable". Tak lama, hoax di atas disebar untuk memperdaya orang yang khawatir terhadap masalah status tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.