KOMPAS.com - Pemerintah Iran terus berusaha memberantas pengaruh Barat di internet. Akhir pekan lalu, pemerintah Iran meluncurkan situs web berbagi video bernama Mehr.
Dalam bahasa Persia, Mehr berarti "kasih sayang." Situs ini punya misi mempromosikan budaya dan kesenian Islam. Pengguna dipersilakan mengunggah video untuk memperkaya konten di Mehr.
Pemerintah Iran mengklaim, Mehr lebih baik ketimbang YouTube.
Negara yang dipimpin Presiden Mahmoud Ahmadinejad, ini menyensor ketat dan mengawasi penggunaan internet oleh warganya, dengan larangan penggunaan peranti lunak virtual private network (VPN).
Situs web jejaring sosial macam Twitter dan Facebook dilarang di sana. Bahkan, pemerintah Iran mulai membatasi penggunaan layanan surat elektronik dari Yahoo, GMail, dan sebagainya. Warga dihimbau pakai layanan surat elektronik buatan lokal, Iran Mail.
Iran berencana mencabut diri dari internet global untuk membuat internet lokal. Tapi, banyak pihak yang mempertanyakan hal itu, apakah Iran benar bisa melepaskan diri dari internet global?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.