Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut BlackBerry 10 Diblokir, RIM Pilih Bayar Nokia

Kompas.com - 22/12/2012, 16:38 WIB

KOMPAS.com - Dibanding membahayakan perangkat BlackBerry 10 yang terancam diblokir penjualannya, Research in Motion (RIM) memilih berdamai dengan Nokia melalui penandatanganan perjanjian lisensi paten.

Hal itu diungkapkan dalam keterangan pers yang dirilis oleh Nokia, Jumat (21/12/2012) kemarin, seperti dikutip dari BBC.

Perselisihan di antara kedua perusahaan ini berkisar soal teknologi koneksi internet menggunakan jaringan nirkable (wireless LAN) milik Nokia yang dipakai di seluruh perangkat dan tablet RIM, dan berpotensi membawa masalah bagi perangkat BlackBerry 10 milik RIM yang akan diluncurkan akhir Januari 2013.

Sebelumnya, karena telah lebih dahulu meneken perjanjian lisensi silang dengan Nokia, RIM berargumen bahwa pihaknya tidak perlu membayar royalti atas teknologi Nokia.

Tapi pengadilan arbitrase kamar dagang Stockholm, Swedia kemudian memberi putusan bahwa RIM telah melanggar kontrak.

Jalan damai yang ditempuh RIM tersebut meliputi biaya sekali bayar dan pembayaran berjalan, semuanya dari kocek RIM untuk Nokia.

Seluruh sengketa paten di pengadilan yang melibatkan kedua perusahaan tersebut pun dihentikan. Tuntutan-tuntutan hukum yang belum dibawa ke pengadilan di Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada turut ditarik kembali.

"Kami sangat puas karena telah menyelesaikan masalah lisensi paten dengan RIM," tulis kepala hak kekayaan intelektual Nokia Paul Melin dalam keterangan pers.

"Perjanjian ini menunjukkan bahwa Nokia memiliki portfolio paten yang terdepan dalam industri dan kini kami bisa memfokuskan upaya pada peluang-peluang lisensi lainnya dalam pasar komunikasi mobile," lanjut Melin.

Kententuan perjanjian itu sendiri tidak diungkapkan pada publik, tapi diperkirakan mirip dengan perjanjian serupa yang diteken Nokia dan Apple tahun lalu.

Setelah ini, Nokia dikabarkan berencana menekan Viewsonic dan HTC untuk membayar lisensi serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com