Boeing menggunakan kentang yang dimuat dalam kantung besar dan ditempatkan di kursi penumpang saat pengujian kekuatan sinyal nir-kabel Wi-Fi.
Para peneliti Boeing mengatakan bahwa kentang ''berhubungan'' dengan sinyak elektronik dalam cara yang sama dengan manusia.
Teknik ini juga mengambil keuntungan fakta bahwa kentang - tidak seperti manusia - tidak pernah merasa bosan menjadi bahan penelitian.
Para teknisi Boeing melakukan serangkaian tes untuk menjamin bahwa penumpang bisa mendapatkan kemungkinan sinyal Wi-Fi terkuat saat berada dalam penerbangan, di saat yang bersamaan memenuhi standar keamanan untuk melindungi gangguan dengan sistem elektrik pesawat.
Sinyal nir-kabel berfluktuasi secara acak di dalam ruang tertutup kabin pesawat di saat orang bepergian.
Ini berarti distribusi sinyal tidak merata di dalam kabin, dengan kondisi di sejumlah kursi bisa menerima sambungan yang kuat atau lemah.
Eksperimen kentang
"Anda ingin komputer jinjing anda bekerja dimanapun lokasi kursi anda, tetapi ada kemungkinan perubahan sinyal yang signifikan tergantung lokasi komputer jinjing berada,'' kata seorang teknisi Boeing Dennis Lewis.
Untuk melakukan uji distribusi sinyal, perusahaan ini memilih kentang ketimbang manusia sebagai subyek penelitian, dengan menempatkan sekitar 9.000 kilo kentang dalam karung di kursi penumpang.
Menurut Boeing, kentang ''berhubungan'' dengan sinyal elektronik menyerupai apa yang dilakukan badan manusia, membuatnya sebagai ''pengganti manusia yang sempurna yang harus duduk tanpa gerak selama berhari-hari saat data dikumpulkan''.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.