Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia 3 Sistem Operasi Penantang Android

Kompas.com - 04/01/2013, 13:51 WIB

Tizen mendapat dukungan dari operator seluler Sprint Nextel asal AS pada 7 Mei 2012, yang berkomitmen turut menjual produk Tizen di masa depan. The Automotive Grade Linux Workgroup, yang notabene adalah pemain dalam teknologi otomotif, juga menyatakan diri bergabung dalam Tizen Association.

30 April 2012, dirilislah sistem operasi Tizen versi 1.0 dengan kode nama Larkspur. Kemudian pada 25 September 2012, Tizen versi 2,0 berstatus alpha dirilis dengan kode nama Magnolia. Tizen 2.0 versi penuh akan dirilis pada Januari 2013.

Samsung akan merilis ponsel pintar dengan sistem operasi Tizen 2.0 di kuartal pertama tahun 2013 ini.

Akuisisi Google atas Motorola Mobility sempat meragukan beberapa produsen Android, yang khawatir Google akan menganakemaskan Motorola dalam industri ponsel pintar Android. Langkah Samsung mendukung proyek Tizen ini disebut-sebut sebagai upaya agar tak bergantung sepenuhnya pada Android.

Firefox OS

Ada pula sistem operasi mobile open source bernama Firefox OS. Ia dikembangkan oleh Mozilla Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang menciptakan perangkat lunak peramban (browser) Firefox dengan logo rubah api.

Firefox OS merupakan penamaan ulang dari proyek "Boot to Gecko" (B2G), yang pada mulanya juga proyek sistem operasi mobile berbasis web terbuka dari Mozilla. Proyek B2G diumumkan Mozilla pada 25 Juli 2011.

Organisasi yang berkantor di Mountain View, Amerika Serikat ini mengatakan, Firefox OS akan menjadi ekosistem mobile yang sepenuhnya terbuka. Dibangun sepenuhnya pada standar web terbuka dan aplikasi yang dikembangkan dengan teknologi HTML5.

Mozilla berharap dapat membuka peluang bagi pengembang aplikasi untuk membangun aplikasi di Firefox OS. Mereka pun telah merancang toko aplikasi online yang kelak diberi nama Firefox Marketplace.

Segenap dukungan telah didapat Mozilla untuk proyek Firefox OS. Produsen perangkat mobile ZTE dan TCL, yang keduanya berasal dari China, siap memproduksi perangkat bersistem operasi Firefox OS. Kedua produsen akan menggunakan prosesor Snapdragon dari Qualcomm. Para pendukung berharap dapat merilis ponsel pintar Firefox OS tahun 2013.

Beberapa operator seluler juga menyuarakan dukungan untuk Firefox OS. Ada Deutsche Telekom (induk perusahaan T-Mobile), Etisalat (yang beroperasi di 18 negara termasuk Timur Tengah, Asia dan Afrika), Sprint di Amerika Serikat, dan Telefónica di Spanyol.

Ubuntu

Dari sistem operasi komputer pribadi, Ubuntu menjelma sebagai sistem operasi perangkat mobile. Sama seperti Tizen dan Android, Ubuntu dibangun dengan kernel Linux.

Canonical asal Inggris, selaku pengembang Ubuntu, mengumumkan keberadaan Ubuntu untuk perangkat ponsel pintar pada Kamis, 3 Januari 2013.

Ubuntu mobile dirancang agar dapat berjalan di perangkat dengan prosesor berarsitektur ARM dan X86. Canonical pun ingin agar Ubuntu dapat menjangkau segmen pasar kelas menengah ke bawah, dan menengah ke atas.

Untuk merayu pengembang aplikasi, Canonical berjanji untuk merilis Application Programming Interface (API) agar para pengembang mau membangun aplikasi di Ubuntu.
 
Canocical berharap perangkat berbasis Ubuntu dapat dirilis pada akhir 2013. Namun, belum diketahui produsen apa yang akan mengadopsi dan memasarkan perangkat tersebut.

Ketiga sistem operasi open source baru di atas tentu sedang bermimpi bisa tumbuh dan sesubur Android. Mereka berharap mendapat siraman dukungan dari industri teknologi, operator seluler, pengembang aplikasi, dan diterima di hati masyarakat. Dukungan dan ekosistem yang kuat ini membuat si robot hijau layak disebut "pintar."

Dari ketiganya, manakah yang akan menjadi The Next Android?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com