Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Samsung Galaxy Camera

Kompas.com - 07/01/2013, 10:24 WIB

KOMPAS.com — Tidak lama lagi Samsung melepas produk terbarunya, Samsung Galaxy Camera, ke pasar Indonesia. Sebuah produk hibrid hasil perkawinan kamera saku dan smartphone yang menggunakan sistem operasi Android 4.1 (Jellybean). Artinya, kamera ini tidak saja mampu memotret dengan kualitas yang baik, tetapi sudah tentu juga bisa mengajak pemiliknya berselancar di dunia maya layaknya smartphone.

Kamera Android memang bukan barang baru dalam dunia fotografi dan dunia teknologi informasi. Salah satu vendor kamera, Nikon, lebih dahulu meluncurkan kamera android Nikon Coolpix S 800C, yang juga merupakan kamera hibrid hasil perkawinan kamera saku dan smartphone.

Galaxy Camera merupakan kamera 3G pertama yang bisa dikatakan lahir dari hasil penyempurnaan teknologi kamera Samsung sebelumnya, NX 210 yang dilengkapi teknologi Wireless Fidelity (Wi-Fi) dalam hal konektivitas.

Dengan teknologi Wi-Fi, penggunanya dengan mudah dapat mendistribusikan foto jepretannya ke perangkat lain yang terkoneksi atau mengirimkan foto melalui e-mail, bahkan dengan mudah menyebarluaskanya di media sosial. Teknologi Wi-Fi juga memungkinkan fotografer mengendalikan kamera dari jarak jauh melalui perangkat smartphone atau tablet.

Untuk urusan konektivitas, Galaxy Camera tidak saja mengandalkan pada kemampuan Wi-Fi. Namun tidak tanggung-tanggung, teknologi 3G HSPA+ (850/900/1.900/2.100) ditanamkan pada kamera berbobot 300 gram ini. Ada slot kartu mikrosim yang bisa untuk semua jenis operator GSM. Dengan kata lain, Anda bisa terhubung dengan dunia maya setiap saat dan di mana saja tanpa tergantung pada koneksi Wi-Fi.

Fitur kamera

Kamera beresolusi 16 megapixel ini dilengkapi lensa lebar 23 mm dengan kemampuan zoom hingga 21 kali sehingga mampu menangkap obyek secara close-up pada jarak lebih kurang 15-20 meter dengan kualitas masih baik. Hal tersebut ditunjang pula dengan kemampuan maksimum ukuran foto yang mencapai 4608 x 3456 pixel (dengan format rasio 4:3), sementara ukuran minimum foto tersedia dalam ukuran 2592 x 1944 pixel.

Pengaturan kamera seluruhnya dikendalikan melalui layar sentuh berukuran 4,8 inci. Layar sentuh ini tidak saja memudahkan penggunanya melihat obyek foto secara jelas, tetapi juga memudahkan memindahkan titik fokus dengan sekali sentuh dan mengatur ulang kamera dengan lebih cepat.

Ada tiga menu utama pengaturan kamera, yaitu Auto, Smart, dan Expert. Untuk menu Auto, sesuai dengan namanya, kamera seluruhnya dikendalikan secara otomatis. Penggunanya hanya tinggal menekan tombol shutter release di bagian atas tubuh kamera atau menyentuh tombol shutter release di layar LCD. Sementara pada menu Smart, tersedia 15 opsi untuk pemotretan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan, seperti pemotretan makro, panorama, landscape, dan pemotretan malam. Menu ini tentunya mempermudah penggunanya memotret sesuai dengan kebutuhan tanpa harus mengatur kamera secara manual.

Ada beberapa fitur yang menarik pada opsi menu ini antara lain kemampuan memotret sebanyak 20 frame secara kontinu tanpa berhenti tetapi obyek foto masih tetap fokus meskipun bergerak.

Hal lain yang menarik adalah kemudahan untuk membuat foto panorama. Kamera akan memandu pemakainya untuk menggeser ke kiri atau ke kanan, menaikkan atau menurunkan kamera agar obyek foto tetap pada posisi tepat dan tidak keluar dari bingkai panorama yang disediakan di layar. Penggunanya hanya perlu menekan satu kali tombol shutter release, selanjutnya kamera melanjutkan memotret secara otomatis saat kita menggeser kamera pada posisi yang tepat. Jika posisi kamera melebihi batas bingkai panorama yang disediakan, kamera akan memandu penggunanya untuk mengeser kamera kembali pada posisi yang tepat.

Untuk membuat satu foto panorama 180 derajat dibutuhkan sekitar delapan frame foto. Seusai memotret frame terakhir, kamera dengan sendirinya memproses foto panorama.

Pada menu Expert, Galaxy Camera menampilkan pengaturan kamera layaknya sebuah kamera digital SLR, tetapi dalam bentuk virtual, mulai dari memilih model pemotretan, Aperture Priority (A), Shutter Release Priority (S), Program (P), Manual (M) dan Video. Tentunya pengguna bisa pula menaikkan dan menurunkan tingkat kecepatan (shutter speed), besaran diafragma, kompensasi cahaya, dan ISO secara virtual pula.

Mengolah foto

Hasil foto standar terkadang tidak sesuai kebutuhan atau keinginan, namun jangan khawatir karena proses pengeditan foto bisa dilakukan dengan kamera ini tanpa membutuhkan perangkat tambahan. Hal ini dimungkinkan karena memang kamera ini dioperasikan dengan sistem Android. Jadi apa yang bisa dilakukan tablet atau smartphone bisa pula dilakukan kamera ini, termasuk mengedit foto dan video.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com