Pertimbangan kombinasi konstruksi layang dan bawah tanah ini, antara lain, pada segi pendanaan dan penyesuaian dengan lingkungan sekitar. Konstruksi bawah tanah memerlukan biaya 2,5 kali lebih besar dibandingkan konstruksi layang.
Konstruksi bawah tanah
Konstruksi jalan MRT ini sama dengan jalan kereta api pada jalur Kota-Gambir hingga Manggarai. Karena itu, pembangunan jalan layang untuk MRT relatif tidak ada kesulitan karena teknisi Indonesia telah memiliki pengalaman.
Untuk pembangunan jalan layang MRT akan dilakukan pelebaran jalan di jalur dari Lebak Bulus hingga Sisingamangaraja hingga 22 meter. Saat ini jalur jalan 13-18 meter.
Pembangunan terowongan bawah tanah terdiri dari dua metode, yaitu penggalian terbuka dari Sisingamaraja hingga
Sistem bor kemungkinan akan menggunakan sistem Jepang, yang dilengkapi dengan
Sistem itu dilengkapi sensor untuk menjaga jalur dan kedalaman terowongan dengan presisi tinggi. Kedalaman terowongan 13-18 meter dari permukaan tanah. Stasiun pertama di bawah tanah berada di bawah Ratu Plasa. Semuanya akan ada 6 stasiun bawah tanah.
Jarak rel kiri dan kanan (
Moda transportasi ini dapat melayani penumpang hingga 173.000 orang per hari pada tahun pertama operasi. Moda ini mampu mengurangi waktu tempuh dari Lebak Bulus-Bundaran HI hingga 28 menit dibandingkan lewat jalan biasa dalam kondisi lalu lintas lancar.
Dampak positif lain operasional MRT adalah mengurangi emisi karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar minyak kendaraan sebanyak 30.000 ton hingga 2020. Selain itu, dapat pula menambah 48.000 lapangan kerja selama lima tahun masa konstruksi. Penggunaan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.