Twitter Segera Buka Kantor di Australia

SYDNEY, KOMPAS.com — Salah satu jaringan sosial media Twitter segera membuka kantor di Australia sebagai bagian dari usaha memerangi cyber bullying dan memperkuat hubungan dengan pemerintah federal dan negara bagian.

Politisi federal Australia selama beberapa bulan terakhir melobi perusahaan tersebut agar membuka kantor penuh di Australia sehingga memudahkan polisi untuk berhubungan dengan mereka.

Berbicara setelah mengunjungi markas besar Twitter di Amerika Serikat, Jumat (11/1/2013), wakil pemimpin oposisi Julie Bishop mengatakan bahwa dia mendengar pembukaan kantor Twitter ini segera terjadi.

"Itulah yang mereka katakan kepada kami hari ini. Mereka akan membuka kantor di Sydney," kata Bishop kepada kantor berita AAP, "Facebook sudah membuka kantor di Australia dan jelas bahwa Twitter akan mengikuti jejak tersebut."

Namun, Twitter tidak memberikan konfirmasi apa pun ketika dihubungi oleh AAP.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, kehadiran Twitter di Australia diperkirakan karena motif komersial yang besar. Walaupun di Australia setiap hari ada 1,4 juta kicauan yang dikirimkan, dibandingkan dengan Indonesia, misalnya, angka itu masih kalah besar. Jakarta dan Bandung adalah dua kota pengirim kicauan terbanyak di dunia.

Kerja sama mengatasi masalah seperti cyber bullying dan memperkuat kerja sama dengan seluruh jajaran pemerintahan Australia diduga jadi motif utama. Ini terjadi setelah serangkaian kasus cyber bullying, antara lain yang menimpa bintang rugby Robbie Farah.

Menteri Komunikasi Australia Stephen Conroy menuduh Twitter "arogan", September lalu, ketika dia tidak berhasil menghubungi perusahaan tersebut guna mendiskusikan masalah Farah.

"Mereka berpikir tidak harus mengindahkan publik Australia, hukum Australia, dan bertindak arogan," kata Conroy kepada televisi Nine tahun lalu.

Seorang juru bicara Conroy mengatakan, dia akan menyambut baik kehadiran Twitter di Australia. Facebook sudah meningkatkan kehadirannya di Australia pada tahun 2011 dengan mempekerjakan Mia Garlick, mantan anggota staf senior di Departemen Broadband, Komunikasi, dan Ekonomi Digital. Google juga memiliki kantor di Sydney.