Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intel Disarankan Pakai Teknologi Kompetitornya

Kompas.com - 14/01/2013, 09:28 WIB


KOMPAS.com - Industri komputer dan laptop (PC) tengah mengalami penurunan. Intel selaku produsen prosesor terbesar yang mengandalkan pemasukan dari pasar PC pun berupaya masuk ke segmen mobile yang lebih menjanjikan.

Akan tetapi, walaupun telah berinvestasi besar untuk mendukung upayanya itu, Lead Mobile Strategies ARM James Bruce mengatakan bahwa Intel hanya bisa sukses di industri mobile bila meninggalkan arsitektur x86 yang digunakannya selama ini dan beralih ke arsitektur ARM.

Dikutip dari ZDNet, Bruce beralasan bahwa Intel mengalami kesulitan mendapatkan lahan di bisnis mobile. Dia mengklaim bahwa, menurut beberapa prediksi, pangsa pasar Intel hanya berkisar di angka 0,2 persen. Adopsi arsitektur ARM, menurutnya, adalah jalan tercepat untuk meraih angka market share signifikan dalam industri yang tumbuh pesat ini.

ARM sendiri adalah pesaing Intel di pasar mobile yang basis arsitekturnya dipakai oleh sebagian besar prosesor gadget, seperti Tegra dari NVIDIA, Snapdragon dari Qualcomm, Exynos dari Samsung, hingga prosesor seri A dari Apple.

Sebaliknya, Intel yang berusaha mengusung arsitektur x86 beresiko terpojok di pasar yang didominasi oleh ARM selagi dunia bertransisi menuju era Post-PC. Tak seperti Intel, arsitektur ARM lambat laun juga menyebar ke perangkat selain gadget mobile, semisal televisi atau bahkan lemari es.

Sementara Intel berjuang di pasar mobile, ARM semakin menggerogoti segmen PC yang menjadi kekuatan tradisional Intel, setidaknya di level konsumer.

Dalam jangka waktu kurang lebih setahun ke depan, ujar Bruce, chip ARM dalam smartphone akan cukup kuat untuk menjalankan aplikasi desktop. Boleh jadi, di masa depan, satu-satunya "komputer" yang dibutuhkan oleh pengguna bukan berada di atas meja, melainkan di dalam kantong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com