Konvergensi Angin Pengaruhi Curah Hujan

JAKARTA, KOMPAS.com - Badai tropis Narelle yang sempat memengaruhi cuaca beberapa hari lalu telah punah. Namun demikian, potensi hujan masih berpotensi terjadi oleh karena adanya pertemuan arus udara dari belahan utara dan selatan Bumi.

"Arus udara dari belahan utara dan selatan Bumi bertemu menyebabkan tumbuhnya pumpunan awan hujan dari pantai barat Sumatera hingga selatan Jawa, memanjang sampai Nusa Tenggara," kata Mulyono Prabowo, Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Adanya pertemuan arus udara atau konvergensi angin tersebut menyebabkan potensi curah hujan masih tinggi. Curah hujan juga cenderung merata.

Dihubungi Kompas.com, Rabu (16/1/2013) malam, Mulyono mengungkapkan, "Dalam satu dua hari ini, pembentukan awan dan curah hujan akan cenderung menurun. Namun, besar potensi curah hujan akan meningkat lagi beberapa hari berikutnya." Diprediksi, puncak hujan masih berlangsung hingga Februari.

Bibit badai tropis sempat terbentuk di wilayah timur Indonesia namun kini sudah melemah. Menurut Mulyono, curah hujan tinggi dalam waktu dekat lebih banyak dipengaruhi oleh pertemuan arus udara dari belahan utara dan selatan.

Mulyono mengatakan, pembentukan badai tropis yang memengaruhi cuaca masih perlu diwaspadai. "Biasanya, pada bulan Januari terdapat dua badai tropis. BMKG akan terus melakukan pemantauan," katanya.