Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Bentuk Dua Tim Atasi Banjir Ibu Kota

Kompas.com - 18/01/2013, 17:51 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membentuk dua tim penanganan banjir Jakarta. Kedua tim itu bertugas mengawasi sungai dan pengungsi luapan Kali Ciliwung. Tim itu berada di bawah komando Kepala BNPB Syamsul Maarif.

"Tim yang pertama bertugas mengurusi sungai untuk mengatasi sejumlah kendala dan dinamika akibat banjir misal jebolnya tanggul. Kemudian, tim kedua akan mengatasi masalah pengungsi," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif dalam jumpa pers di Posko Nasional Penanggulangan Bencana di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (18/1/2013).

Syamsul menjelaskan, tim pertama di bawah koordinasi Direktur Sungai dan Pantai Ditjen SDA Kementerian PU Pitoyo Subandriyo. Sementara tim kedua, di bawah kendali Deputi Tanggap Darurat dan Logistik BNPB Dodi Ruswandi.

Tim pertama tersebut bertugas memperbaiki tanggul jebol di Latuharhary. Sedangkan, tim kedua memfokuskan diri melayani kebutuhan para pengungsi.

"Dari banyak pengungsi yang ada di sejumlah titik banjir, tim kedua telah sediakan sebanyak 20 unit dapur umum. Pengungsi juga telah mendapatkan bantuan sebanyak 30 ribu selimut dan 15 ribu lembar tikar yang akan segera didistribusikan," tuturnya.

Sementara terkait bantuan logistik, tim kedua menurutnya juga telah mendistribusikan kebutuhan pangan ke lokasi pegungsian. Logistik yang dapat didistribusikan menurutnya mencukupi hingga satu pekan ke depan.

Sementara, bagi masyarakat yang hendak menyumbang logistik diharapkannya menyerahkan dulu ke Dinas Kesehatan Pemrov DKI. "Itu untuk menghindari timbulnya korban akibat penyajian susu dan makanan yang tidak atau kurang higienis di tempat pengungsian," ujarnya.

Ia menambahkan, perahu karet yang tersedia sebanyak 144 buah. Menurutnya, Pemrov DKI harus memaksimalkan peran perahu karet yang disedikan. Perahu karet tersebut dioperasionalkan oleh petugas BNPB, prajurit TNI dan Polri.

Korban banjir, ucapnya, harus bisa diungsikan oleh perahu karet tersebut. "Itu supaya yang masih terjebak di rumah dapat segera diungsikan. Kita tidak ingin korban banjir jatuh lebih banyak lagi," pungkasnya.

Banjir saat ini masih merendam beberapa titik di Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyatakan posisi tanggap darurat sampai 27 Januari 2013 untuk menghindari bertambahnya korban.

Posko penanggulangan banjir didirikan di Ruang Pola, Balaikota Jakarta, sementara posko lainnya didirikan di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan. Segala informasi mengenai banjir, dan permintaan evakuasi dapat melalui saluran telepon 164 atau www.jakartatangguh.org.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com