Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Generator Listrik Melonjak Tajam

Kompas.com - 21/01/2013, 19:45 WIB
Jumarto Yulianus,
Adrian Fajriansyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan generator listrik (genset) berkapasitas 2.000-5.000 watt di sejumlah toko perkakas di pusat grosir alat teknik dan elektrik Plaza Kenari Mas, Kramat Raya, Jakarta Pusat melonjak tajam.

Lonjakan terjadi sejak terjadi pemadaman listrik akibat banjir yang melanda sejumlah tempat di Jakarta.

Bambang Hadi Nyoto, pemilik toko Prima Unggul Listrindo selaku agen penyuplai generator listrik, Senin (21/1/2013), di Jakarta, mengatakan, selama tiga hari, mulai Jumat sampai Minggu, penjualan generator listrik melonjak.

"Lonjakan penjualan generator listrik sekitar 50 persen dari hari biasa," katanya. Menurut Bambang, dalam tiga hari dia berhasil menjual 6 unit generator listrik berkapasitas  2.000-5.000 watt.

"Padahal di hari biasa pembeli generator listrik berkapasitas 2.000 watt hampir tidak ada," ujarnya. Jumlah penjualan dalam tiga hari itu, menurut Bambang, sama dengan rata-rata penjualannya sebulan.

Sebagai agen penyuplai generator listrik merek honda, toyodai, dan winpower, dia menyediakan generator listrik berkapasitas 2.000 watt hingga 3 megawatt. Generator listrik berkapasitas 2.000 watt dijual seharga Rp 7 juta per unit untuk tipe terbuka dan Rp 13,5 juta per unit untuk tipe tertutup (silent).

Kapasitas 3.000 watt dijual seharga Rp 9 juta per unit (tipe terbuka) dan Rp 17,5 juta per unit (tipe tertutup). Selanjutnya, kapasitas 5.000 watt dijual seharga Rp 15 juta per unit (tipe terbuka) dan Rp 31 juta per unit (tipe tertutup).

"Semua generator listrik itu diimpor dari Jepang dan Thailand," kata Bambang. Selain menjual, Bambang juga menyewakan generator listrik. Ada 25 unit generator listrik yang disewakan.

Menurut dia, semua generator listrik di rental miliknya disewa orang. "Sebanyak 60 persen generator listrik yang disewa orang berkapasitas 2.000 watt," ujarnya.

Harga sewa generator listrik berkapasitas 2.000 watt adalah Rp 500.000 untuk tiga hari. Sementara, untuk kapasitas 5.000 watt adalah Rp 2,5 juta untuk tujuh hari. "Namun, penyewa biasanya saya beri tambahan waktu pakai satu sampai dua hari," tutur Bambang.

Lonjakan penjualan generator listrik juga terjadi di toko perkakas Krisbow di Plaza Kenari Mas.

Menurut Achmad Innas, sales counter toko perkakas Krisbow, orang mulai banyak membeli generator listrik pada Kamis siang, saat banjir melanda Jakarta. "Namun, pembelian paling banyak terjadi pada hari Jumat dan Sabtu," katanya.

Andrew, sales counter toko perkakas Krisbow, mengatakan, jumlah generator listrik yang terjual dari Kamis hingga Minggu sekitar 70 unit. Penjualan itu melonjak tajam dari hari biasa.

"Pada hari biasa rata-rata terjual 25-30 unit per bulan," ujarnya. Sebagian besar generator listrik yang terjual di toko Krisbow berkapasitas 5.000 watt ke atas. Harganya berkisar Rp 6-10 juta per unit. "Sebenarnya banyak customer yang cari kapasitas 2.000 watt, tetapi stoknya kosong," kata Andrew.             

Menurut Andrew, sebagian besar pembeli generator listrik adalah masyarakat kelas menengah atas yang berada di daerah yang tidak terkena banjir, namun mengalami pemadaman listrik. "Sampai hari ini masih ada permintaan generator listrik, tetapi stoknya kosong," tuturnya. 

Sementara itu salah seorang karyawan Toko Cahaya Adi Alam Vera, di pasar Glodok, Jakarta  mengatakan, sehari setelah banjir toko tempatnya bekerja tetap buka karena melihat pangsa pasar yang cukup baik.

Dari Jumat penjualan genset sekitar 30 unit per hari. Pada Sabtu penjualan genset meningkat hingga 50-60 unit per hari. Pada Minggu penjualan genset sekitar 25 unit per hari. "Jumlah penjualan tersebut naik drastis dibanding hari biasa, sebelum banjir, yang hanya terjual sekitar 4-5 unit per hari," tutur Vera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com