Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Kedatangan Apple di Indonesia

Kompas.com - 23/01/2013, 13:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanda-tanda kedatangan Apple di Indonesia mulai terendus sejak akhir 2012. Setelah mendapat persetujuan investasi di Indonesia pada Desember 2012, apa yang akan dilakukan Apple selanjutnya?

Sebagai langkah awal investasi di Indonesia, Apple telah membuka toko konten multimedia digital iTunes Store pada 4 Desember 2012. Dengan akun Apple ID regional Indonesia, pengguna iTunes Store bisa membeli konten musik dan video dengan mata uang Rupiah.

Tak berhenti sampai di situ, perusahaan asal Cupertino, California, ini juga akan mempermudah pembelian konten digital di iTunes dengan menyediakan kupon iTunes Gift Card dengan mata uang Rupiah. iTunes Gift Card bakal jadi alternatif bagi mereka yang enggan atau tidak memiliki kartu kredit.

Apple juga akan menaruh perwakilannya di Indonesia. Seorang sumber terpercaya mengatakan kepada KompasTekno, Apple sudah mendapatkan seseorang yang akan mengatur pemasaran produk Apple di Indonesia. Besar kemungkinan Apple akan memperkuat dan memperluas jaringan distribusinya di Indonesia.

Siapakah dia yang akan mewakili Apple di Indonesia? Tunggu saja sampai ada pengumuman resmi.

Toko online atau toko fisik?

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menyatakan kesediaan Apple untuk berinvestasi di Indonesia. BKPM memprediksi, nilai investasinya sebesar 3 juta dollar AS atau sekitar Rp 28,5 miliar.

Menurut Ketua Umum BKPM Chatib Basri, Apple telah lebih dulu mengajukan toko online. Toko online ini bisa mengacu pada iTunes Store yang telah diluncurkan pada Desember 2012, tapi bisa juga mengacu pada toko online untuk menjual produk perangkat keras mulai dari ponsel pintar iPhone, tablet iPad, hingga komputer Mac dan MacBook.

Toko online Apple Store sempat dibuka di Indonesia pada 2008 silam. Namun, ini bukanlah penjualan langsung ke Indonesia. Toko online ini sebenarnya berada di Singapura, yang pada akhirnya menemukan berbagai kesulitan, termasuk masalah pengiriman dari Singapura ke Indonesia.

Toko online Apple Store Indonesia akhirnya ditutup untuk pembelian. Pengguna dari Indonesia saat ini hanya bisa melihat daftar harga dan menemukan toko fisik resmi yang menjual produk Apple.

Untuk kondisi sekarang ini, bukan tidak mungkin Apple akan membuka kembali toko online-nya di Indonesia.

Opsi lain selain toko online, adalah toko fisik. Jika Apple hendak membuka toko fisik di Indonesia, maka Apple harus membangun toko modern dengan luas lantai penjualan lebih dari 2.000 meter persegi. Menurut Chatib, ini telah menjadi peraturan investasi bagi penanam modal asing agar tidak mengganggu penanam modal dalam negeri.

Di Asia, Apple hanya membangun 3 toko fisik Apple Store, yaitu di Tokyo, Hong Kong, dan Shanghai.

Jika Apple tak berkenan membangun sendiri toko fisik Apple Store, langkah yang bisa dilakukan adalah menggandeng mitra lokal untuk membangunnya, seperti yang dilakukan Research In Motion (RIM) dengan salah satu distributornya Teletama Artha Mandiri (TAM) dalam membangun toko fisik BlackBerry.

Setelah mendapat persetujuan investasi di Indonesia, Apple sudah bisa memulai investasinya dalam bentuk apapun. BKPM tak dapat memastikan apa yang akan dilakukan oleh Apple. Begitu juga soal waktu, semua keputusan itu kembali pada Apple.

Yang jelas, Apple akan dihadapkan pada regulasi perdagangan yang berlaku di Indonesia, termasuk regulasi transaksi elektronik karena Apple telah membuka toko konten multimedia iTunes Store.

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Dalam Pasal 17 Ayat 2 disebutkan, penyelenggara sistem elektronik untuk pelayanan publik wajib menempatkan pusat data (data center) dan pusat pemulihan bencana (disaster recovery center) di wilayah Indonesia untuk kepentingan penegakan hukum, perlindungan, dan penegakan kedaulatan negara terhadap data warga negaranya.

Langkah ini menjaga agar data lokal tak dimanfaatkan pihak lain, dan membuat akses internet lebih cepat. Selain itu, keberadaan data center milik perusahaan internet global di Indonesia juga dapat menekan biaya bandwidth internet ke luar negeri yang harus dibayar penyedia jasa internet lokal atau internet service provider (ISP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com