Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja "Online", Orang Indonesia Lebih Suka Bayar Tunai

Kompas.com - 24/01/2013, 06:51 WIB

oik yusuf/ kompas.com CEO Lazada Southeast Asia Maximillian Bittner berbicara di depan peserta Google Think 2013 di Jakarta, Rabu (23/1/2013)


KOMPAS.com  Nilai e-commerce di Indonesia akan terus meningkat hingga mencapai 130 miliar dollar AS pada 2016. Ini diungkap oleh CEO Southeast Asia Lazada, Maximillian Bittner.

Kendati demikian, dia mengaku bahwa masih terdapat hambatan besar berupa keengganan pelanggan untuk memanfaatkan transaksi elektronik.

"Metode pembayaran seperti Paypal masih belum memasyarakat sehingga pihak Lazada masih banyak melakukan COD (cash on delivery)," ujar Bittner ketika berbicara dalam acara Google Think 2013 di Jakarta, Rabu (23/1/2013).

Jaringan toko online Lazada yang dikepalai Bittner memang menawarkan opsi pembayaran COD. Pelanggan akan membayar dengan uang tunai di lokasi pengiriman begitu barang sudah diterima. Lazada yang beroperasi di negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Thailand, berdiri di Indonesia pada 2012.

Hambatan lain yang juga disebut oleh Bittner adalah masalah geografis Indonesia yang terdiri dari daerah kepulauan yang luas. Ini karena 60 persen penjualan Lazada bertempat di luar Kota Jakarta, sementara penjualan yang bertempat di luar Jawa mencapai 20 persen.

E-commerce di Indonesia sendiri menurut Bittner akan terus berkembang didorong pertumbuhan pengguna internet yang diperkirakan bakal mencapai 160 juta orang pada 2016.

Faktor-faktor pendukungnya, lanjut Bittner, termasuk koneksi broadband terjangkau dan smartphone berharga di bawah 50 dollar AS. E-commerce juga dikatakan mulai ramai merambah ranah perangkat mobile.

Menurut dia, untuk bisa mengembangkan jual beli online di Tanah Air lebih jauh, e-commerce harus didukung dengan ekosistem yang memadai. "Ini memerlukan kerja sama dari pihak perbankan dalam hal pembayaran, penyedia infrastruktur telekomunikasi dan logistik, regulasi dari pemerintah, serta dukungan pemasaran," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com