Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canon EOS 650D, DSLR Berbekal Layar Sentuh Putar

Kompas.com - 30/01/2013, 13:05 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Yang paling kentara adalah tampilan Quick Menu mode Live View (diakses dengan tombol berlambang kamera di sisi kanan viewfinder) di mana semua pilihan konfigurasi -mulai dari white balance, AF/ drive mode, hingga wireless flash yang baru ditambahkan- ditampilkan dalam icon kotak-kotak berukuran cukup besar agar gampang dipilih dan diatur menggunakan jari.

EOS_650D_live_view
Tampilan live view Canon EOS 650D. Frame putih (kiri) melambangkan area jangkauan autofokus. Berbagai informasi termasuk live histogram bisa turut ditampilkan (tengah), sementara quick menu memuat interface baru yang lebih mudah digunakan dengan touchscreen (kanan)

Dengan memanfaatkan layar sentuh ini pengguna bisa memilih area fokus hanya dengan menyentuhnya menggunakan ujung jari, mirip seperti pada kamera pocket ataupun smartphone.

Ingin langsung menjepret dengan jari di layar sentuh? Ini pun bisa dilakukan, tapi pilihan "Touch Shutter" dalam menu harus diaktifkan terlebih dahulu. Jika tidak kamera hanya akan memilih area fokus menurut sentuhan jari pengguna sementara pengambilan gambar tetap dilakukan dengan menekan tombol Shutter release.

Seperti biasa, layar LCD saat pembidikan live view pun dapat diimbuhi berbagai macam keterangan parameter shooting, grid overlay untuk komposisi, dan histogram real-time. Tampilan live view bisa diperbesar 5x atau 10x untuk memudahkan proses fokus.

EOS_650D_stills_menu
Tampilan quick menu (kiri) pada EOS 650D. Struktur menu utama (tengah) kamera ini relatif tidak berubah. EOS 650D juga menyediakan tab "my menu"  (kanan) yang bisa memuat sejumlah parameter pengaturan agar gampang diakses

Sayang, tampilan menu utama (diakses dengan tombol "Menu") dengan tab horizontal ala Canon hanya mengalami perubahan kosmetik dengan dhilangkannya kode warna icon kategori pengaturan yang justru malah sedikit mempersulit.

Kini masing-masing kategori hanya dilambangkan oleh icon berwarna sama. Ukuran header tab dan pilihan parameter pun masih tetap kecil sehingga sulit ditelusuri menggunakan layar sentuh. Agaknya untuk navigasi di menu utama ini pengguna lebih baik mengandalkan 4-way controller seperti sebelumnya.

Struktur menu pada EOS 650D sendiri relatif bersahabat, mudah dimengerti dan digunakan, layaknya menu pada kamera DSLR lain dari Canon. Tak menemukan parameter yang Anda cari? Pindahlah ke tab kategori berikutnya. Parameter konfigurasi tak pernah "tertimbun" di dalam susunan menu.

Pun demikian halnya dengan quick menu (non-live view) yang disusun membentuk kotak-kotak. Berkat dukungan touchscreen, parameter-parameter konfigurasi dapat dipilih dan diatur dengan mudah menggunakan jari.

Touchscreen ini pun bisa digunakan di mode Playback. Gestur seperti scrolling dengan jari serta pinch to zoom bisa dilakukan dengan responsif dan mulus layaknya smartphone atau tablet sehingga membuat preview foto menjadi menyenangkan

Kualitas Gambar

Pembaruan yang diusung Canon pada EOS 650D meliputi sensor autofokus baru yang, meskipun sama-sama berjumlah 9-titik seperti pada EOS 600D, kini seluruhnya terdiri dari jenis cross-type yang sensitif terhadap kontras baik horizontal maupun vertikal.

Kecepatan burst pun naik dari 3,7 FPS pada EOS 600D menjadi 5 FPS pada 650D. Sebagai informasi, angka tersebut sudah menyamai EOS 60D yang secara teoritis mampu menangkap 5,3 frame per detik.

Dari segi penangkapan gambar, EOS 650D dibekali prosesor Digic 5 yang mengolah gambar dari sensor beresolusi 18 megapixel. Entah sensor ini merupakan desain baru atau barang yang sama seperti dipakai sebelumnya di EOS 550D, 600D, 60D, dan 7D.

Yang jelas, Canon menambahkan satu tingkat sensitivitas yaitu ISO 25600 (expanded). Rentang ISO 12800 kini masuk kategori native.

Berikut ini gambaran kualitas gambar JPEG dari mulai ISO 100 hingga ISO 25600:

EOS_650D_ISO
Gambar utama: kotak-kotak merah mewakili area cropping 100 persen dari gambar. Lensa yang digunakan adalah EF 40mm F2.8 STM (F8, dengan timer 3 detik)

EOS_650D_ISO100
Canon EOS 650D ISO 100

EOS_650D_ISO200
Canon EOS 650D ISO 200

EOS_650D_ISO400
Canon EOS 650D ISO 400

EOS_650D_ISO800
Canon EOS 650D ISO 800

EOS_650D_ISO1600
Canon EOS 650D ISO 1600

EOS_650D_ISO3200
Canon EOS 650D ISO 3200

EOS_650D_ISO6400
Canon EOS 650D ISO 6400

EOS_650D_ISO12800
Canon EOS 650D ISO 12800

EOS_650D_ISO25600
Canon EOS 650D ISO 25600

Pada ISO 100, EOS 650D tentu saja menampilkan kualitas gambar terbaik. Sensor 18 megapixel pada kamera ini mampu menangkap banyak detail. ISO 200 dan 400 pun hampir-hampir tak ada bedanya.

Pada ISO 800, noise mulai muncul terutama pada area-area gelap. Noise pada ISO 1600 mulai menghancurkan detail-detail halus, chroma noise yang berwarna-warni mulai kentara.

ISO 3200 merusak gambar lebih jauh, tapi sebagian detail masih bisa terlihat. Degradasi kualitas gambar berlanjut pada ISO 6400, di mana penurunan kualitas sudah tampak di layar komputer, bahkan sebelum gambar di zoom-in.

Kualitas foto pada ISO 12800 benar-benar hancur akibat Noise luminance dan Chroma yang bertebaran. Tergantung penggunaan, foto mungkin masih bisa dipakai untuk keperluan web, atau cetak ukuran kecil. ISO 25600 merusak semua detail yang masih tertinggal di tingkat sebelumnya. Setting sensitivitas paling tinggi ini sebaiknya dihindari, kecuali sangat terpaksa.

Dalam keseharian, EOS 650D mampu menghasilkan gambar-gambar berkualitas tinggi layaknya kamera DSLR sekelasnya. Berikut beberapa contoh foto dari kamera ini:

650D_Samples-0010
F2.8, 1/60, ISO 400

650D_Samples-0019
F5.6, 1/320, ISO 200

650D_Samples-0118
F10, 1/1600, ISO 400

650D_Samples-0712
F3.5, 1/125, ISO 6400

650D_Samples-0264
F2.8, 1/400, ISO 800

650D_Samples-1260
F5.6, 1/160, ISO 1600

Begitupun ketika matahari mulai terbenam dan kamera dipaksa menaikkan sensitivitasnya ke ISO 6400. Dengan setting noise reduction "Low" untuk format gambar JPEG, Chroma noise yang muncul dalam foto dapat ditekan, sementara Luminance noise yang masih bertebaran memiliki pola seperti grain film sehingga dapat dengan mudah diabaikan. Sebagian detail dalam gambar pun masih tampak, meski dibuat amburadul oleh noise.

650D_Samples_high_iso_big
650D_Samples_high_iso_little
Kotak merah menunjukkan area crop 100 persen (F11, 1/100, ISO 6400)

Performa autofokus yang ditunjukkan tidak berbeda dari kamera lain sejenisnya ketika membidik dari viewfinder. Lain cerita begitu pengguna membidik dari LCD.

Meski belum segesit kamera-kamera mirrorless, peningkatan kecepatan yang diterapkan Canon pada AF Live View EOS 650D dibanding para pendahulunya ternyata lumayan terasa. Combo EOS 650D dan lensa EF-S 18-135mm F3.5-5.6 IS STM dalam kebanyakan waktu hanya memerlukan 1 detik atau kurang untuk mengunci fokus dalam live view.

Sebagai perbandingan, kamera-kamera pendahulunya rata-rata memerlukan waktu 2-3 detik untuk mengunci fokus dalam live view, dengan lensa yang sama serta situasi yang kurang lebih sebanding.

Apabila Anda sedang tidak memerlukan autofokus ekstra cepat, kemampuan AF pada EOS 650D sudah terbilang nyaman untuk sepenuhnya mengandalkan layar LCD dalam membidik gambar.

Kamera ini pun bisa diajak memotret olahraga atau action dengan burst rate 5 FPS yang dapat menangkap cukup banyak momen.

Sayang, baterai LP-E8 ketika dipakai di EOS 650D tak mampu bertahan lama. Dalam beberapa kali pemakaian, kamera ini hanya mampu megambil sekitar 300 frame sebelum indikator baterai mulai berkedap-kedip tanda butuh re-charge.

HDR, Multi-shot Noise Reduction, dan Chromatic Aberration Correction

Canon EOS 650D menambahkan sejumah fitur baru yang berguna. Contohnya seperti kemampuan menciptakan foto High-Dynamic Range (HDR), mode noise reduction multi-shot dengan sampling dari banyak frame yang menjanjikan hasil gambar bersih di ISO tinggi, dan koreksi Chromatic Aberration otomatis.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com