Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Sejarah RIM ke BlackBerry

Kompas.com - 04/02/2013, 11:18 WIB
Aditya Panji

Penulis

Selamat datang BlackBerry

Angin inovasi mulai terasa sejak perusahaan dipimpin Heins. Sistem operasi BlackBerry 10 yang dikembangkan sejak 2011, akhirnya diperkenalkan ke publik pada pertengahan 2012. Butuh waktu lama untuk mengembangkannya. RIM terpaksa dua kali menunda peluncuran resmi BlackBerry 10.

Ia adalah sistem operasi yang benar-benar baru. Berbeda dengan sistem operasi BlackBerry versi OS 7 dan di bawahnya, BlackBerry 10 dibangun di atas inti program (kernel) QNX.

Jika dianalogikan sebagai mobil, BlackBerry 10 adalah mobil yang didesain ulang mulai dari bagian kerangka, mesin, hingga interiornya. BlackBerry 10 bukan sekadar mobil dengan desain body baru yang dilapisi dengan cat baru.

"Kami berada dalam perjalanan transformasi. Hari ini bukanlah garis finis, ini adalah garis awal," ujar Heins.

Sistem operasi baru, aplikasi baru, toko multimedia online baru, dan tak lupa, nama perusahaan yang juga baru. Ucapkan selamat tinggal pada Research In Motion atau RIM, dan katakan selamat datang pada BlackBerry.

(via TheVerge) CEO BlackBerry, Thorsten Heins, saat mengumumkan pergantian nama Research In Motion (RIM) ke BlackBerry.

"Pelanggan kami pakai BlackBerry, karyawan kami bekerja untuk Blackberry, dan pemegang saham memiliki BlackBerry. Mulai hari ini, kami adalah BlackBerry di manapun di dunia," ujar Heins seraya disambut tepuk tangan hadirin yang mendatangi acara peluncuran ponsel BlackBerry 10 di New York, AS, Rabu (30/1/2013).

Saat mengucap pernyataan itu, layar panggung yang berada di belakang Heins menampilkan teks bertuliskan BlackBerry: One brand. One promise.
 
Hari itu adalah momen penting bagi perusahaan. Dari sinilah BlackBerry akan memulai, bukan sekedar re-branding, tapi transformasi besar di seluruh lini produk. Ada banyak hal yang mereka perbarui untuk mengembalikan kejayaan masa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com