Penulis: Arli Aditya Parikesit*
KOMPAS.com - Penculikan (kidnapping) merupakan suatu aksi kejahatan, yang tentu saja melanggar hukum. Dalam kasus ekstrim, penculikan bahkan dapat saja menjadi instrumen bagi kejahatan yang jauh lebih besar, seperti human trafficking, drugs trafficking, bahkan aksi terorisme. Oleh karena itu, semua pihak harus mengganggap hal ini sebagai ancaman yang sangat serius bagi kemanusiaan itu sendiri.
Di satu sisi, perkembangan media secara umum, dan social media telah begitu pesatnya, sehingga memungkinkan setiap detail privasi dari obyek liputan dapat terekspos ke seluruh penjuru dunia.
Di sisi lain, hal ini mengandung bahayanya sendiri, karena data privasi dapat dimanfaatkan penjahat sebagai instrumen untuk menjalankan aksinya.
Bagaimana hal itu dapat mereka manfaatkan, dan apa yang harus kita lakukan untuk mencegah kejahatan seperti penculikan?
Kasus Penculikan
Baru-baru ini, telah terjadi kasus penculikan terhadap putri dari pasangan selebritis Musdalifah dan Nassar, yaitu Nana. Menariknya, sang penculik mengakui sendiri, bahwa mereka mendapatkan info kekayaan dan sekolah Nana dari infotainment.
Walaupun akhirnya diringkus oleh aparat berwenang, terlihat bahwa penculik tersebut adalah suatu sindikat, yang bekerja dengan sangat serius untuk melakukan aksi kejahatan mereka. Sedikit petunjuk saja mengenai data privasi seseorang, sudah sangat cukup bagi mereka untuk menjadi ‘ausgangpunk’ (titik berangkat) dalam rangka pengumpulan informasi. Apalagi, jika informasi tersebut tersedia sangat melimpah.
Di sini, Pentingnya menjaga privasi keluarga, terutama anak-anak, dengan tidak mengumbar informasi privat ke media & social media. Kejahatan masa kini telah memanfaatkan teknologi yang terbaru, termasuk social media. Sampai detik ini, kontrol privasi terhadap social media masih menjadi isu yang kontroversial. Sehingga seyogyanya harus berhati-hati jika merilis informasi ke publik.
Memperhatikan Privasi Anak
Apa yang terjadi pada Nana, seyogyanya membuat kita lebih hati-hati dalam membagikan data privasi kepada publik. Walau bukan selebriti, ada baiknya publik mulai memperhatikan privasi anak juga dengan:
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.