Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BB10 Dicibir, Ini Jawaban Bos BlackBerry

Kompas.com - 20/02/2013, 12:13 WIB

WATERLOO, KOMPAS.com — Sistem operasi BlackBerry 10 yang diluncurkan pada 30 Januari lalu menggelitik para pengamat atau analis untuk mengemukakan pendapatnya. Cukup banyak analisisnya yang dikeluarkan. Namun, yang mengemuka adalah sentimen negatif.

Sebenarnya, komentar negatif untuk BlackBerry 10 telah dikemukakan oleh para analis jauh sebelum sistem operasi ini diluncurkan.

Beberapa pengamat pun memprediksi BlackBerry 10 tidak akan menolong BlackBerry dari keterpurukan. Disebutkan, tampilan antarmuka, penundaan waktu peluncuran, dan minimnya jumlah aplikasi bakal menjadi penyumbang kegagalan BlackBerry 10 diterima pasar.

Bahkan, seorang analis bernama James Faucette dari lembaga riset Pacific Crest memprediksi, BlackBerry 10 akan mati sebelum kedatangannya atau dead on arrival (DOA).

Atas berbagai keraguan dan komentar miring tersebut, CEO BlackBerry Thorsten Heins menegaskan, BlackBerry sama sekali tidak usang atau sebuah perusahaan yang hampir mati.

"Masih ada ruang di pasar untuk BlackBerry. Saya ragu apakah kami akan mencapai hal yang sama dengan, katakanlah, pindah ke Android atau Windows Phone 8," kata Heins kepada KompasTekno dan beberapa wartawan yang menghadiri BlackBerry Media Summit di Waterloo, Kanada, Rabu (13/2/2013).

Ia mengatakan, tahun 2012 lalu, BlackBerry tak sekadar membangun sistem operasi baru, tetapi juga melakukan perombakan di sana-sini. Selain menggantikan pucuk pimpinan sekaligus sang pendiri Jim Balsillie dan Mike Lazaridis, BlackBerry juga merumahkan sekitar 5.000 karyawan.

"Setahun yang lalu, saya merasa alam semesta sedang kacau balau. Sekarang, pada Januari, semua bintang tampak cerah," ungkap Heins.

Meski demikian, pekerjaan BlackBerry belum selesai. Masih banyak inovasi yang harus dilakukan untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya.

Heins mengatakan, BlackBerry 10 telah mengembalikan BlackBerry kembali ke persaingan smartphone. "Kami kembali ke lapangan. Sekarang, kami harus bermain dan kami harus menang. Kami belum banyak melakukan apa-apa. Kami tak akan membiarkan diri berdiam diri lagi," aku Heins.

Jumlah aplikasi BlackBerry 10

Kritik soal minimnya jumlah aplikasi di BlackBerry 10 pun ditanggapi oleh pria berusia 55 tahun keturunan Jerman ini.

"Dua tahun yang lalu kami tidak punya apa pun. Namun 18 bulan kemudian, kami memiliki 70.000 aplikasi. Pada Maret nanti, kami akan memiliki lebih dari 100.000 aplikasi," ujar Heins.

Ia mengatakan, angka ini memang lebih rendah bila dibandingkan Apple dan Google. Namun, melimpahnya aplikasi bukanlah segalanya. Contohnya, 50 persen aplikasi Android yang jumlahnya sangat banyak ternyata hanya diunduh sekali saja.

"Kami membidik audiens yang spesifik. Secara internal, kami menyebutnya Rakyat BlackBerry. Sebanyak 80 juta pelanggan kami ingin BlackBerry menjadi sukses. Saya harus melayani mereka dan itulah sebabnya kami merancang BlackBerry 10," tutup Heins.

Berita-berita lain seputar BlackBerry 10 dapat diikuti di liputan khusus KompasTekno dari tautan berikut ini atau tautan ini untuk akses dari ponsel/tablet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

    Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

    Game
    Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

    Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

    Gadget
    Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

    Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

    Gadget
    Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

    Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

    Gadget
    Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

    Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

    e-Business
    Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

    Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

    Hardware
    Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

    Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

    Game
    TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

    TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

    Software
    HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

    HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

    Gadget
    Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

    Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

    Software
    Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

    Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

    e-Business
    8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

    8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

    e-Business
    Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

    Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

    Internet
    Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

    Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

    Software
    HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

    HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

    Gadget
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com