Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China

China Bantah Tuduhan Meretas Komputer AS

Kompas.com - 20/02/2013, 16:18 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Militer China, Rabu (20/2/2013), menyatakan laporan yang mengkaitkan unit militer negara tersebut terlibat dalam aksi  peretasan dengan sasaran sejumlah komputer di AS merupakan tudingan cacat.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Kementerian Pertahanan mengatakan laporan itu memiliki kekurangan "pembuktian teknis" ketika menggunakan IP addresses untuk menghubungkan tindakan peretas ke unit militer.

Laporan yang mengidentifikasikan sebuah perusahaan di Shanghai digunakan oleh militer untuk meretas perusahaan AS.

AS berulangkali menyatakan kekhawatiran mengenai kejahatan cyber oleh China.

Dalam pernyataan kementerian pertananan China, yang dimuat dalam situsnya, mengatakan bahwa banyak serangan peretas yang membajak IP addresses.

Tidak ada definisi yang jelas apa yang disebut serangan peretas, dan ketika itu terjadi di lintas batas.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa "pencarian yang terjadi setiap hari" terhadap informasi online dapat disalahartikan sebagai tindakan memata-matai.

Sebelumnya, perusahaan Mandiant menyebutkan dalam laporannya telah menemukan Unit 61398 milik Angkatan Bersenjata China yang berbasis di Shanghai sebagai kekuatan yang paling mungkin berada di balik serangkaian peretasan.

Mandiant meyakini unit militer itu melancarkan serangan "terus menerus" terhadap berbagai sektor industri.

"Tugas Unit 61398 dianggap oleh China sebagai rahasia negara, tetapi kami meyakini unit tersebut terlibat dalam 'Operasi Jaringan Komputer' yang berbahaya," kata Mandiant dalam laporan yang dikeluarkan di Amerika Serikat.

Unit 61398 terletak di distrik Pudong, Shanghai, pusat keuangan dan perbankan China.

Menurut Mandiant, unit tersebut mungkin mempunyai ribuan staf yang mahir berbahasa Inggris dan menguasai operasi jaringan serta program komputer.

Laporan Mandiant menyebutkan unit militer itu telah mencuri data ratusan terabyte dari berbagai industri khususnya di Amerika Serikat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com