Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Mengunjungi Pabrik BlackBerry di Kanada

Kompas.com - 22/02/2013, 08:22 WIB
Reza Wahyudi,
Wicak Hidayat

Tim Redaksi

Reza Wahyudi/KompasTekno Salah satu gedung di komplek BlackBerry Campus, Waterloo, Ontario, Kanada.

WATERLOO, KOMPAS.com — Perusahaan BlackBerry memiliki pabrik perakitan ponsel BlackBerry yang tersebar di beberapa negara. Negara-negara yang dipilih BlackBerry sebagai tempat perakitan produknya adalah Meksiko, Hongaria, Taiwan, Malaysia, dan tentu saja di kandang BlackBerry sendiri, Kanada.

Bersama wartawan dari berbagai negara, KompasTekno mendapat kesempatan langka untuk mengunjungi salah satu pabrik pembuatan BlackBerry yang berlokasi di Kanada. Kunjungan ini dilakukan di sela-sela pelaksanaan acara BlackBerry Media Summit yang berlangsung di kota Waterloo, Ontario, Kanada, Selasa (12/2/2013).

Kota Waterloo yang terletak sekitar 100 km atau kira-kira 1 jam perjalanan darat dari kota Toronto, Kanada, adalah kota kelahiran sekaligus kantor pusat dari perusahaan BlackBerry atau dulunya bernama Research In Motion (RIM).

Di kota inilah Mike Lazaridis, pada tahun 1999, merintis pendirian perusahaan yang memproduksi BlackBerry yang akhirnya terkenal dengan fitur push mail dan aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger.

Seperti apa tempat perakitan ponsel BlackBerry tersebut?

Dari gedung BlackBerry Campus, tempat pelaksanaan BlackBerry Media Summit, hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk sampai di pabrik tersebut. Kesan pertama saat tiba di lokasi, bangunannya tak terlihat seperti sebuah pabrik perakitan ponsel. Tak ada hiruk pikuk karyawan atau suara mesin yang terdengar dari luar gedung.

Halaman depan pabrik perakitan BlackBerry di Waterloo, Kanada. (Foto:Reza Wahyudi/KompasTekno)

Di depan bangunan pabrik pun hanya terparkir beberapa kendaraan yang berselimut salju. Ya, pada bulan Februari ini salju kerap turun di kota Waterloo. Cuaca di kota yang hanya berpenghuni sekitar 125.000 orang ini memang sedang dingin-dinginnya, suhunya bisa mencapai minus 5 derajat celsius.

Sebelum masuk ke bangunan pabrik, semua peralatan elektronik mulai dari ponsel, kamera digital, alat perekam, hingga pulpen berbahan logam pun harus ditinggalkan di bus yang membawa rombongan ke lokasi. Bahkan, uang logam pun tak diperkenankan dibawa masuk ke dalam pabrik.

Hal ini wajib dilakukan karena setelah masuk ke dalam pabrik, wartawan tidak diperkenankan mendokumentasikan apa pun, baik itu ruangan produksi, proses produksi, maupun mesin-mesin kerja yang ada. (Foto-foto berikutnya yang ditampilkan di berita ini disediakan oleh pihak BlackBerry).

Sedangkan larangan membawa barang yang mengandung logam adalah demi menghindari munculnya listrik statis yang dapat dikhawatirkan merusak komponen ponsel yang tengah dirakit.

BlackBerry sangat ketat menjaga kesterilan pabrik mereka. Ruangan lini produksi harus steril dari debu, kamera, dan listrik statis. Untuk menjaga kesterilan, setiap pengunjung yang masuk harus menggunakan baju khusus, mirip dengan baju laboratorium, berwarna putih.

Ada satu ritual lagi yang harus dilakukan sebelum masuk ke lini produksi BlackBerry Z10, pengunjung harus menggunakan alat, bentuknya mirip tapal kuda, yang disematkan di bagian tumit sepatu. Lagi-lagi, menurut pihak BlackBerry, alat ini berguna untuk mensterilkan lingkungan pabrik dari listrik statis.

Saat KompasTekno memasuki ruangan lini produksi, para pekerja terlihat tengah sibuk menggarap BlackBerry Z10. Pihak BlackBerry sengaja memilih mengajak wartawan untuk melihat langsung perakitan ponsel BlackBerry yang baru diluncurkan, yaitu BlackBerry Z10.


Ada beberapa lini produksi lain yang mengerjakan ponsel BlackBerry 10 seri lainnya, tetapi rombongan media tak diperkenankan melihatnya.

Mesin-mesin otomatis berukuran besar terlihat mendominasi ruangan perakitan ponsel BB10 full touchscreen tersebut, berdampingan dengan beberapa pekerja di meja masing-masing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com