Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ponsel Membuatkan Secangkir Kopi

Kompas.com - 27/02/2013, 13:36 WIB

Heru Margianto/Kompas.com

KOMPAS.com - Apa yang Anda bayangkan dapat dilakukan oleh sebuah telepon pintar atau "smartphone"? Menelepon? SMS? Berselancar di internet? Bermain game? Atau sekadar gaya hidup?

Telepon pintar, apapun bentuknya, apakah tablet, ponsel, atau phablet (soal kategori ini pun kita sudah sulit membedakannya kini) dan apapun sistem operasinya, dapat digunakan lebih dari yang kita bayangkan.

Pernahkan Anda membayangkan telepon pintar di tangan Anda bisa digunakan sebagai perangkat registrasi, membayar tagihan restauran, menyalakan sepeda motor, bahkan bisa membuatkan Anda secangkir kopi. Ya, kopi, minuman yang sangat nikmat itu.

Itulah sekelumit insight yang didapat dari arena Mobile World Congress 2013 di Barcelona, Spanyol, yang berlangsung sejak 25-28 Februari 2013 di Gedung Fira Grand Via. MWC 2013 menyajikan beragam kemajuan teknologi dalam sebuah perangkat telepon yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Seperti dilaporkan wartawan Kompas.com, Heru Margianto, penyelenggaraan MWC tahun ini menjanjikan sebuah pengalaman khusus tentang aplikasi teknologi NFC (Near Field Communication) di arena Congress.

Sebenarnya NFC bukan teknologi baru, sudah muncul beberapa tahun lalu. Hanya saja, penggunaanya masih sangat terbatas. NFC adalah teknologi yang memungkinkan dua perangkat saling berkomunikasi dalam jarak yang sangat dekat, kurang dari 10 cm.

Di Arena MWC 2013, seluruh proses registrasi untuk dapat masuk ke arena kongres dilakukan dengan teknologi ini.

Di pintu depan, sejumlah petugas berjaga dengan sebuah ponsel di tangan mereka. Mereka lalu menempelkan ponsel tersebut ke ID Card peserta. Layar ponsel kemudian akan memunculkan pesan: “accepted” atau “rejected”. Jadi, para peserta tidak mungkin membuat ID palsu. Sebab, di dalam ID yang tercetak sudah tertanam kode identifikasi yang berisi profil peserta yang diisi saat pendaftaran awal.

registrasi (Proses registrasi untuk masuk ke arena kongres. Foto:Heru Margianto/Kompas.com)

Tidak semua tempat di dalam arena dapat dimasuki. Ada sejumlah tempat yang khusus diperuntukkan bagi peserta kategori tertentu, misalnya kalangan industri, analis, atau jurnalis. Penjaga gerai tidak perlu pusing untuk menyeleksi peserta yang masuk. Yang mereka butuhkan hanyalah menempelkan telepon mereka ke ID peserta lalu melihat informasi di layar.

Para peserta juga dapat menggunakan teknologi NFC untuk mencari tahu informasi yang mereka butuhkan seputar arena kongres, apakah tempat makan, jadwal pembicara, lokasi peserta pameran, dan sebagainya.

Perlu dicatat, Fira Grand Via, tempat berlangsungnya acara ini adalah sebuah gedung yang suangat buesar. Luasnya 240.000 meter persegi. Anda membutuhkan waktu 16 menit untuk berjalan (tanpa mampir) dari pintu depan hingga pintu belakang.

Ada ratusan peserta pameran dan ratusan konferensi pers dan puluhan seminar yang tersebar di delapan hall di arena ini.

hall fira (Suasana Hall 3 Fira Grand Via. Foto:Heru Margianto/Kompas.com)

lantai jalan (Seperti di bandara, Fira Grand Via dilengkapi lantai berjalan. Foto:Heru Margianto/Kompas.com).

Panitia menyediakan puluhan papan informasi di sejumlah tempat yang berisi aneka informasi tentang acara ini. Nah, mereka yang ingin memperoleh informasi tersebut hanya perlu menempelkan ponsel mereka ke papan informasi tesebut. Dengan teknologi NFC, informasi yang dibutuhkan akan muncul di layar.

NFC informasi

(Seorang peserta kongres mendekatkan ponselnya ke papan pengumuman berbasis NFC untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Foto:Heru Margianto/Kompas.com)

Membuat secangkir kopi

Lalu, bagaimana dengan membuat secangkir kopi? Ini terjadi di gerai Qualcomm, perusahaan pengembang nirkabel asal Amerika. Begini ceritanya.

“Satu pagi Anda membuka mata dengan malas, enggan beranjak dari tempat tidur. Terbayang harum kopi yang mungkin bisa membuat Anda lebih bersemangat hari itu, tapi Anda malas untuk membuatnya. Masih di atas tempat tidur, yang perlu Anda lakukan hanyalah mengambil telepon pintar Anda dan membuat secangkir kopi melalui telepon pintar itu. Tak lama, sebuah suara muncul dari sistem audio di rumah Anda memberitahu bahwa kopi Anda sudah jadi.”

Ini bukan cerita fiksi. Sy Choudhury, Senior Director Product Manager Qualcomm, bercerita sambil mempraktikkan apa yang dikatakannya di atas. Tablet di tangannya mengendalikan mesin pembuat kopi yang terletak tidak jauh dari kami. Secangkir kopi hangat tersaji dari atas tempat tidur tanpa perlu berteriak pada Si Bibi pembantu rumah tangga.

kopi 1  (Mesin pembuat kopi dengan chip Alljoyn yang sudah ditanam di sisi kiri. Foto:Heru Margianto/Kompas.com)

kopi 2
(Mengendalikan mesin pembuat kopi secara nirkabel dari sebuah tablet. Foto:Heru Margianto/Kompas.com)

“Selesai dengan urusan kopi, Anda ingin menikmati tayangan televisi pagi itu,” kali ini yang beraksi dengan penuh semangat adalah Bienvienido, kawan Choudhury.

“Anda pun beranjak ke ruang keluarga. Duduk di atas sofa, televisi di depan Anda menyala sendiri. Di sudut kanan atas, terpampang wajah Anda disertai tulisan Selamat Datang. Layar TV Anda kemudian menyajikan sejumlah tayangan televisi internet sesuai dengan preferensi atau habit Anda. Tayangan yang muncul akan berbeda jika yang di duduk di depan TV Anda adalah salah seorang keluarga Anda, mungkin anak, suami, atau isteri Anda. Lalu, gerakan tangan Anda di udara, di depan TV, tanpa menyentuh layarnya, layar televisi Anda bergerak sesuai gerak tangan Anda."

Lagi-lagi, ini bukan cerita fiksi. Bienvienido bercerita sambil mempraktikkan apa yang dikatakannya. Identifikasi wajah dilakukan oleh temannya, Ken. Televisi di masa kini begitu pintar. Dengan kamera yang dimilikinya, televisi kini mampu mengenali wajah pemirsanya yang dapat juga digunakan sebagai password atau kata sandi. Jadi, dalam cerita di atas, televisi itu mengenali wajah Ken, teman Bienvienido dan menampilkan preferensi tayangan yang biasa disaksikan olehnya.

tv1

(Wajah Ken sebagai kata sandi yang ditangkap TV melalui kamera kecil di atasnya. Foto:Heru Margianto/Kompas.com)

tv2

(Tayangan di layar televisi sesuai dengan preferensi sandi wajah pemirsa. Foto:Heru Margianto/Kompas.com)

tv3

(Mengendalikan layar televisi tanpa menyentuhnya.Foto:Heru Margianto/Kompas.com)

Qualcomm mengembangkan sebuah platform komunikasi nirkabel yang disebut Alljoyn. Secara sederhana, Alljoyn adalah teknologi jarak dekat berbasis nirkabel yang memungkinkan setiap perangkat teknologi saling berkomunikasi. Tidak hanya antar benda, Alljoyn juga memungkinkan interaksi antara manusia dan perangkat teknologi.

Anda pernah tahu tentang Bluetooth, NFC (Near Field Communication), atau wifi? Teknologi Alljoyn kurang lebih seperti itu.

Cerita tentang mesin kopi dan televisi di atas adalah salah satu contoh aplikasi Alljoyn. Pada cerita tentang kopi, telepon pintar berkomunikasi dengan mesin kopi. Jika sudah selesai, mesin kopi akan memberi notifikasi pada sistem audio yang ada di rumah yang selanjutnya akan berbunyi sesuai dengan kode suara yang sudah ditentukan sebelumnya. Notifikasi juga dapat berbentuk teks yang dapat muncul di layar ponsel, tablet, atau televisi. Sementara, pada cerita tentang TV, Alljoyn bekerja sebagai jembatan interaksi antara manusia dan mesin.

Alljoyn adalah perangkat lunak terbuka (open source) yang dikembangkan Qualcomm. “Dengan Alljoyn, konsumen bebas berkreasi untuk menentukan komunikasi yang terjadi antar perangkat di rumah mereka. Misalnya, Anda ingin pendingin udara di rumah Anda bekerja secara otomatis ketika mobil Anda masuk garasi. Atau, ketika membuka pintu, Anda ingin disambut dengan alunan lagu favorit Anda. Itu semua dimungkinkan,” tutur Rob Chandhok, President of Qualcomm Internet Services and SVP of Software Strategy di sela-sela arena Congress.

Yang menarik, teknologi Alljoyn dapat bekerja lintas platform. Jadi tidak soal, misalnya, telepon pintar yang Anda gunakan berbasis iOS, sementara televisi internet Anda berbasis Android. Atau, telepon pintar Anda berbasis windows 8 dan Anda ingin mengendalikan mesin cuci produksi Samsung dan kipas angin produksi LG. Semuanya dimungkinkan.

Itulah kenapa teknologi ini disebut "Alljoyn" yang artinya "semua bisa bergabung".

Kunci dari komunikasi yang terjadi antar perangkat adalah sebuah chip yang diproduksi Qualcomm yang ukurannya tidak lebih besar dari kuku jempol tangan Anda. Sirkuit chip ini hanya perlu power dari dua buah baterai yang disambungkan pada setiap perangkat.

Jadi, setiap perangkat yang ingin dikendalikan memerlukan chip ini, sementara ponsel pengendali hanya membutuhkan aplikasi. Perangkat akan berkomunikasi melalui jalur wifi, tidak membutuhkan internet. Wow!

chip1

(Inilah sirkuit chip yang dibutuhkan sebagai jembatan komunikasi dalam teknologi Alljoyn yang dikembangkan Qualcomm. Foto:Heru Margianto/Kompas.com)

chip2

(Hanya butuh dua baterai sebagai sumber tenaga.Foto:Heru Margianto/Kompas.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com