Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paket Data BlackBerry 10 Berubah, Siapa Untung?

Kompas.com - 04/03/2013, 15:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan khusus BlackBerry Internet Service (BIS) tak lagi dibutuhkan di sistem operasi BlackBerry 10. Siapa untung dan siapa yang merugi atas perubahan ini?

Untuk gadget dengan sistem operasi BlackBerry 10, operator tak perlu lagi menyediakan layanan internet khusus bagi pengguna. Cukup dengan paket data yang ada, perangkat sudah bisa jalankan internet.

Meski demikian, berbagai layanan khas BlackBerry tetap tersedia di BlackBerry 10. Termasuk, tentunya, BlackBerry Messenger (BBM).

Apa dampaknya bagi pengguna?

Bagi pengguna, efek yang paling terasa adalah tak bisa memilih layanan BlackBerry yang mau mereka pakai.

Dulu, di era BIS, selain memakai internet full service, pengguna BlackBerry lawas bisa memilih paket berdasarkan volume yang terbatas. Misalnya hanya menggunakan BlackBerry Messenger (BBM) dan jejaring sosial saja.

Paket dengan volume terbatas ini sangat populer di Indonesia, karena banyak pelanggan yang berorientasi pada harga murah, sehingga cukup membayar setengah dari harga full service BlackBerry.

Tapi di BlackBerry 10, hal ini sudah tak bisa lagi dilakukan. Pengguna diharuskan langganan layanan data yang tersedia di operator, maka semua layanan yang berhubungan dengan internet sudah berjalan semua.

Ini membuat metode berlangganan internet di BlackBerry 10 serupa dengan perangkat Android, Windows Phone atau iPhone.

Bagaimana dengan keamanan data?

Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia, Setyanto P. Santosa berpendapat, BBM di BlackBerry 10 kini sama seperti layanan pesan instan lainnya seperti WhatsApp, Line, KakaoTalk, dan WeChat.

Dulu, melalui layanan BIS, semua komunikasi yang melewati jaringan dan server BlackBerry memakai teknik kompresi dan enkripsi tinggi, yang merupakan keunggulan dari BlackBerry.

Setyanto berpendapat, enkripsi dan kompresi yang diterapkan saat ini akan berbeda dengan yang dulu tersedia lewat BIS.

"Dengan tidak adanya layanan BIS, maka konsekuensinya tidak ada kompresi data, yang akan menyebabkan konsumsi data lebih besar bagi pengguna," jelas Setyanto. Tapi di sisi lain, hal ini membuat akses internet di BlackBerry 10 lebih cepat, setara dengan ponsel pintar lainnya.

Sementara itu, Setyanto melanjutkan, tidak adanya enkripsi tentu membuat perubahan dalam lingkup keamanan dan kerahasiaan di BlackBerry. Seperti apa persisnya perubahan itu belum diketahui.

Lalu, apa dampaknya bagi operator?

Dari sisi operator, mungkin ada sedikit keuntungan karena mereka tak perlu membayar lisensi ke BlackBerry.

Namun, Setyanto mengatakan, hal itu juga belum tentu benar. "Hanya berkurang biaya, dan mungkin juga hilang revenue dari layanan BIS selama ini," katanya.

Dampak yang lebih terasa bagi operator adalah perlunya upaya untuk mengedukasi pasar atas perbedaan BlackBerry 10 dan BlackBerry lawas. Ini karena, pengguna ponsel BlackBerry lama yang menggunakan sistem operasi versi 7 dan di bawahnya, masih bergantung pada BIS.

Adakah dampaknya untuk BlackBerry?

Dengan tidak adanya BIS, sebagian pihak berspekulasi BlackBerry akan mengalami kerugian karena tidak menerima biaya lisensi BIS dari operator.

Pihak operator seluler di Indonesia enggan memberikan jawaban mereka soal biaya lisensi yang dibayar ke BlackBerry. "Itu perjanjian bisnis antara operator dengan BlackBerry. Kita tidak bisa sebut angkanya," kata Director & Chief Commercial Officer Indosat, Erik Meijer beberapa waktu lalu di acara Indosat Ready Super Experience BlackBerry Z10 di Jakarta.

Hal senada diungkapkan Dian Siswarini, Chief Digital Services Officer XL Axiata. "Setiap operator punya perjanjian masing-masing, mungkin ada juga yang berdasarkan volume," katanya.

Senior Country Product Manager BlackBerry Southeast Asia, Ardo Fadhola mengatakan, meski mereka tak menerima pendapatan BIS dari BlackBerry 10, tapi BlackBerry masih menerima pendapatan dari layanan lain.

"Kami tentu sudah memikirkannya matang-matang, harus ada pendapatan dari layanan lain," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

    Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

    Hardware
    Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

    Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

    Game
    TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

    TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

    Software
    HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

    HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

    Gadget
    Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

    Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

    Software
    Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

    Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

    e-Business
    8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

    8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

    e-Business
    Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

    Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

    Internet
    Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

    Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

    Software
    HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

    HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

    Gadget
    7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

    7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

    Gadget
    Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

    Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

    Gadget
    Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

    Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

    e-Business
    Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

    Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

    Internet
    CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

    CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

    e-Business
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com