Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SEMENANJUNG KOREA

China Serukan Semua Pihak Tenang Hadapi Korut

Kompas.com - 08/03/2013, 17:32 WIB
BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China, Jumat (8/3/2013), memintah semua pihak "tenang dan menahan diri" setelah Korea Utama mengancam tak akan ragu memulai perang nuklir terkait sanksi baru PBB terhadap negeri itu.

"Pemerintah China menyerukan agar semua pihak tenang dan menahan diri serta menghidari tindakan yang bisa memicu eskalasi lebih jauh," demikian juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying.

"Situasi di Semenanjung Korea saat ini sangat kompleks dan sensitif dan China menyampaikan rasa prihatin," tambah Chunying.

Beijing, selama ini dikenal sebagai satu-satunya sekutu dan rekan dagang terbesar Korea Utara. China juga menjadi pemasok energi utama ke Korea Utara.

Meski demikian, China memilih mendukung sanksi baru yang lebih keras untuk Korea Utara terkait uji coba nuklirnya belum lama ini.

"Kami yakin resolusi PBB sudah sangat berimbang," papar Chunying.

"China sangat obyektif dan adil dalam memandang masalah ini dan telah memainkan peranan penting dalam diskusi masalah ini di Dewan Keamanan," ujar Chunying.

China, lanjut Chunying, selalu serius dalam mengimplementasikan semua resolusi Dewan Keamanan PBB.

Dia juga mengulangi seruan Beijing terkait digelarnya kembali pembicaraan enam negara yang melibatkan AS, kedua Korea, Jepang dan Rusia. Forum ini sudah belul sejak 2009.

Sebagai sekutu utama, bantuan China telah memungkinkan pemerintah Pyongyang tetap berdiri sejak berakhirnya perang Korea pada 1953. Dalam perang itu setidaknya 400.000 prajurit China tewas.

Dalam strategi China, Korea Utara dianggap sebagai "zona penyangga" yang mencegah 28.000 tentara AS yang ditempatkan di Korea Selatan mendekati perbatasannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com