SEOUL, KOMPAS.com — Korea Utara telah memutus saluran telepon hotline Palang Merah dengan Korea Selatan, Senin (11/3/2013). Langkah ini sebagai respon terhadap latihan militer AS dan Korea Selatan serta sanksi baru PBB terkait uji coba nuklir.
Sebelumnya, Korea Utara telah mengancam akan memutus saluran hotline ini jika AS dan Korea Selatan tetap menggelar latihan perang bersama.
Saluran telepon hotline Palang Merah ini digunakan kedua Korea yang tak memiliki hubungan diplomatik untuk berkomunikasi. Saluran telepon ini selalu dicoba setiap hari.
"Kami menelepon pada pukul 09.00 pagi dan tidak ada jawaban," kata seorang pejabat pemerintahan Korea Selatan.
Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat sejak Korea Utara melakukan uji coba nuklir pada 12 Februari, yang kemudian memicu sanksi baru Dewan Keamanan PBB.
Ketegangan semakin meningkat setelah AS dan Korea Selatan tetap menggelar latihan militer bersama hingga akhir April. Sementara itu, Korea Utara juga tengah mempersiapkan latihan perang besar-besaran.
Korea Utara menuding AS telah menggunakan latihan militer bersama Korea Selatan sebagai sarana untuk meluncurkan perang nuklir. Alhasil, Korea Utara mengancam akan membatalkan perjanjian gencatan senjata yang menghentikan Perang Korea 1953.
Namun, sejumlah pengamat menilai hal paling jauh yang akan dilakukan Korea Utara adalah "menyerang" perbatasan laut yang disengketakan ketimbang berisiko mengobarkan perang besar dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.